Nasib AL, Siswi SD Bunuh Ibu di Medan, Ditetapkan Anak Berkonflik dengan Hukum, Berada di Rumah Aman
December 30, 2025 10:34 AM

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus tragis mengguncang Kota Medan setelah AL, seorang anak sekolah dasar, diduga menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri.

Peristiwa memilukan ini menyeret AL ke proses hukum dan membuatnya ditetapkan sebagai Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

Saat ini, demi perlindungan psikologis dan pemenuhan hak anak, AL ditempatkan di rumah aman dengan pendampingan intensif dari pihak terkait.

Baca juga: Sakit Hati Dibalas Nyawa, 3 Pemicu Anak yang Masih SD Bunuh Ibu di Medan, Sering Melihat Kekerasan

Nasib AL (12) yang membunuh ibunya, FS (42), ditetapkan oleh Polrestabes Medan sebagai anak yang berkonflik dengan hukum (ABK).

"Berdasarkan gelar perkara sudah ditetapkan sebagai ABK. Dikenakan Pasal KDRT," kata Calvijn usai menggelar konferensi pers di Polrestabes Medan pada Senin (29/12/2025). 

Lebih rinci, AL dijerat dengan Pasal 44 ayat 3 UU RI Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) Subs Pasal 338 Subs Pasal 340 KUHPidana.

"Namun demikian posisi anak sekarang berada di rumah aman," sebut Calvijn.

ANAK BUNUH IBU KANDUNG: Inilah sosok siswi kelas 6 SD di Medan yang bunuh ibu kandung. korban yakni Faizah Soraya sering membagikan momen bersama pelaku di medsos
ANAK BUNUH IBU KANDUNG: Inilah sosok siswi kelas 6 SD di Medan yang bunuh ibu kandung. korban yakni Faizah Soraya sering membagikan momen bersama pelaku di medsos (TribunBogor)

Kronologi Anak Bunuh Ibu

Polrestabes Medan mengungkap kronologi lengkap kasus anak 12 tahun diduga bunuh ibu, yang tega menikamnya sampai 26 tusukan.

Dalam kronologi itu, sang anak berinisial AL melakukan aksinya sendiri di dalam kamar. Sementara kakaknya berusaha melerai dan sang suami tidak terlibat dalam kejadian.

Sebelum peristiwa terjadi, korban bersama dua anaknya tidur di kamar lantai satu, sementara suami beristirahat di lantai dua. 

Sekitar pukul 04.00 WIB pada Rabu (10/12/2025), AL bangun dan mengambil pisau dari dapur, lalu melukai korban yang sedang tertidur. 

"Adik (AL) mengambil pisau, membuka bajunya, dan melukai korban," kata Kapolrestabes Medan Kombes Calvijn Simanjuntak Calvijn saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Senin (29/12/2025). Korban mengalami 26 luka tikam. 

Kemudian, kakak korban sontak terbangun lantaran ditimpa AL dan melihat ibunya ditikam berulang kali. 

Melihat tindakan brutal adiknya itu, kakak berhasil merebut pisau dari AL dan membuangnya di dalam kamar, namun tangannya sempat tersayat. 

Tak puas sampai di situ, AL kemudian mengambil pisau kecil lagi di dapur.

ANAK BUNUH IBU - SAS, siswi kelas 6 SD disebut telah membunuh ibunya dengan menikamnya berkali-kali, tabiat sang ayah terkuak, suka selingkuh dan minta cerai.
ANAK BUNUH IBU - SAS, siswi kelas 6 SD disebut telah membunuh ibunya dengan menikamnya berkali-kali, tabiat sang ayah terkuak, suka selingkuh dan minta cerai. ((Ist))

Saat AL hendak masuk kembali ke kamar, kakak korban segera menutup pintu sehingga pisau yang dipegang AL terjatuh. 

Kakak korban yang panik melihat ibunya bersimbah darah, berlari ke lantai dua untuk membangunkan ayah. AL menyusul ke lantai dua dengan kondisi sudah mengenakan baju dan memeluk ayahnya. Ketiganya turun ke lantai satu. 

Kakak dan ayah mengecek kondisi korban, sementara AL duduk lemas di sofa ruang tamu. 

"Kondisi korban masih hidup dan meminta dipanggil ambulans," ucap Calvijn.

Korban sempat meminta minum yang dipenuhi oleh kakaknya.

Dalam kejadian itu, sang suami tak terlibat dalam proses pembunuhan. Si suami justru menghubungi rumah sakit Columbia Asia untuk mendatangkan pertolongan. 

Sekitar pukul 05.40 WIB, ambulans datang, namun korban ditemukan sudah meninggal dunia.

Kapolrestabes Medan Kombes Calvijn Simanjuntak menyatakan bahwa DNA korban dan AL ditemukan pada gagang pisau. 

"Hasil investigasi pisau itu memang sudah ada di rumah untuk kepentingan dapur," ucap Calvijn.

"Jadi bukan dipersiapkan pelaku untuk melukai korban," sambungnya. Selain itu, DNA korban dan kakak AL ditemukan pada bilah pisau. 

Kakak AL sempat tersayat saat berusaha menghentikan tindakan AL. Darah di kamar lantai satu seluruhnya milik korban, sementara darah di lantai dua adalah DNA kakaknya yang membangunkan ayah. 

"Kemudian, kelima, di celana dalam adik (AL) terdapat darah korban," ucapnya.

Motivasi Pelaku

Calvijn menyebutkan ada tiga motivasi yang mendorong AL melukai korban.

Pertama, AL melihat kekerasan yang dilakukan korban terhadap kakaknya dan ancaman menggunakan pisau terhadap ayah. 

"Kedua, melihat kakak yang dipukuli korban menggunakan sapu dan tali pinggang," ujarnya.

"Ketiga, sakit hati game online dihapus," tambahnya.

Selain itu, AL kerap memainkan game yang menggunakan pisau dan menonton serial anime dengan adegan kekerasan menggunakan senjata tajam.

Pemicu Bunuh Ibu

- AL kesal melihat kekerasan yang dilakukan korban terhadap kakak dan Ayah sampai diancam pakai pisau

- Melihat kakak dipukuli korban pakai sapu dan tali pinggang

- Game online milik AL dihapus oleh korban

Selain pemicu di atas, obsesi AL melakukan aksinya lantaran sering melihat game Murder Mystery pada session kills others menggunakan pisau.

Kemudian, AL sering menonton serial anime DC episode 271 pada saat adegan pembunuhan menggunakan pisau.

(TribunNewsmaker.com/Tribun-Medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.