TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Jelang pergantian malam tahun baru 2026, jagung mulai diburu pembeli di Kota Tarakan, Kalimantan Utara atau Kaltara, pada Selasa 30 Desember 2025.
Harga jagung masih berkisar Rp20 ribu.
Isinya ada yang per 5 bonggol kecil, dan ada juga per 4 bonggol ukuran besar.
Harga jagung ini berlaku di kawasan penjualan sayuran dan jagung di sepanjang Jalan Aki Balak, Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan.
Diakui Mardina, salah seorang penjual jagung, pembeli jagung mulai banyak yang singgah.
Namun pengalamannya, biasanya H-2 hari ini mulai ramai warga memburu jagung untuk malam tahun baru pada Rabu, 31 Desember 2025 mendatang.
“Mulai hari ini sudah ramai.
Di sini memang tempatnya jual jagung.
Kalau stok banyak saja, karena masih ada yang mau panen juga,” paparnya.
Baca juga: Wali Kota Tarakan Imbau Warga Rayakan Malam tahun baru Tanpa Pesta Kembang Api dan Konvoi
Untuk harga jual sendiri, lanjutnya, di kisaran 4 bonggol ukuran besar Rp 20 ribu.
Kemudian ukuran kecil 5 bonggol sama harganya Rp20 ribuan.
“Kalau satu karung tergantung permintaan orang.
Ada yang dihargai Rp 400 ribuan,” ujar Mardina.
Ia melanjutkan lagi, untuk harga lanjutnya, Rp20 ribuan menurutnya harga normal sama dengan hari biasa di luar jelang tahun baru.
Beberapa minggu kemarin memang diakuinya masih sepi.
“Tapi tidak tahu besok H-1 karena biasanya tanggal 30, tanggal 31 baru banyak singgah,” bebernya.
Dari sisi stok lanjutnya, diakuinya mulai berkurang berbeda beberapa hari terakhir kemarin.
Biasanya tanggal 27 Desember 2025, mereka di jejeran para penjual sudah sibuk mulai menghamparkan jagung di pinggir jalan dijual.
“Ini baru tanggal 29 Desember kemarin baru datang.
Ini kami jualan 6 orang saja.
Biasanya kami ada lebih 20 orang jualan di sini,” bebernya.
Ia melanjutkan, asal jagungnya sendiri masih berada di kawasan kebun jagung Kelurahan Karang Harapan.
Ia sendiri berjualan dari pukul 07.00 wita sampai pukul 20.00 WITA.
Hari normalnya diakui Norma, ada saja yang membeli jagung meski tidak seramai jelang tahun baru.
Tahun lalu biasanya masyarakat datang beli sampai 2 karung.
“Ada yang pesan Rp100 ribu karungan, ada Rp200 ribuan dalam karung.
Kalau kualitasnya bagus sekali di sini, lokal ditanam di sini,” akunya.
tahun baru 2025 kemarin diakuinya ia menjual sampai lebih 20 karung.
Ia bersama puluhan rekannya mungkin diperkirakan ratusan karung sudah terjual.
“Banyak yang beli juga.
Ada satu orang saja beli bawa 10 karung,” ujarnya.
Tahun ini lanjutnya memang tidak maksimal petani menanam, karena ada juga yang gagal panen karena rebah tumbuhannya.
“Karena kena angin, ada yang pulang kampung.
Kalau rebah pohonnya baru mulai berbunga, ya tidak bisa berbuah sudah itu walaupun batangnya sudah naik.
Yah semogalah tahun baru ini sampai tanggal 31 besok makin ramai,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah