Dua Siswa SMA Taruna Nusantara Wawancarai Aktivis Mangrove Bangka Tengah
December 30, 2025 02:03 PM

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Dua siswa SMA Taruna Nusantara Angkatan XXXVI Tahun 2025, Abdillah Afiq Al Mukmin dan Nafita Az Zahra, memanfaatkan libur Semester I Tahun Ajaran 2025/2026 dengan kegiatan edukatif. Keduanya melakukan wawancara dengan tokoh inspiratif di bidang lingkungan sebagai bagian dari tugas sekolah.

Afiq yang merupakan lulusan SMP Islam Smart Pangkalpinang dan Nafita, lulusan SMP Negeri 6 Pangkalpinang, berkesempatan bertemu dengan Yasir, aktivis lingkungan yang bergerak dalam konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove serta pengembangan ekowisata bahari.

Wawancara tersebut berlangsung pada Minggu (28/12/2025) di kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Munjang Mangrove, Desa Kurau Barat, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Yasir sendiri merupakan Ketua HKm Gempa (Gerakan Muda Pecinta Alam) 01 yang selama ini aktif menjaga ekosistem pesisir Pulau Bangka.

Afiq dan Nafita mengaku terinspirasi oleh sejumlah bencana alam yang belakangan melanda wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Peristiwa tersebut mendorong keduanya untuk belajar lebih jauh tentang upaya mitigasi bencana, khususnya melalui pelestarian lingkungan di daerah pesisir.

Dalam wawancara tersebut, Yasir menjelaskan bahwa Mangrove Munjang merupakan salah satu kawasan hutan lindung dengan keanekaragaman jenis mangrove terbanyak di Indonesia.

Setiap jenis mangrove memiliki fungsi ekologis yang berbeda, mulai dari menahan dan memecah gelombang laut hingga menyaring air.

Yasir juga menjelaskan bahwa HKm Gempa 01 menjadi pelopor penanaman mangrove jenis Sonneratia alba atau yang dikenal dengan sebutan lokal perapat.

Jenis mangrove ini tumbuh di wilayah pesisir berpasir dan berlumpur serta memiliki peran penting dalam menjaga garis pantai dari abrasi.

Ia mengapresiasi kepedulian para siswa SMA Taruna Nusantara terhadap isu lingkungan. Menurutnya, kesadaran generasi muda menjadi kunci utama dalam menjaga kelestarian alam di masa depan.

“Kuncinya cintai lingkungan, minimal jangan buang sampah sembarangan,” pesan Yasir.

Khusus kepada generasi muda di Kepulauan Bangka Belitung, Yasir juga menyampaikan pesan moral dengan gaya khas, “Perbaiki Bangka Belitung. Jage mangrove kite, lupakan mantan, sayangi hutan. Salam lestari.”

Melalui kegiatan wawancara ini, Afiq dan Nafita berharap pengalaman yang mereka peroleh dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan serta turut menjaga warisan alam demi keberlanjutan generasi mendatang. (*/E7)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.