Pangkalpinang Siaga Bencana Hidrometeorologi hingga Awal 2026
December 30, 2025 03:49 PM

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah yang diperkirakan masih akan terjadi hingga awal 2026.

Kesiapsiagaan tersebut merupakan arahan langsung dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin Masyarif-Dessy Ayutrisna, seiring meningkatnya intensitas hujan dan angin kencang sejak akhir 2025.

Demikian disampaikan Kepala BPBD Kota Pangkalpinang, Dedy Revandi, Senin (29/12/2025).

Dedy mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dan analisis hidrometeorologi bersama BMKG, wilayah Kota Pangkalpinang diperkirakan mulai memasuki masa peralihan musim pada Februari 2026.

Meski demikian, potensi hujan masih cukup tinggi.

"Biasanya Januari, Februari, dan Maret masih berlangsung hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Karena itu, kami di BPBD menargetkan kesiapsiagaan ini hingga Maret, sambil terus memantau perkembangan cuaca dan berkoordinasi dengan BMKG," kata Dedy.

Pada prinsipnya, lanjut Dedy, pihaknya selalu bersiaga.

“Sejak awal Januari hingga Desember 2025, kami sudah dalam posisi kesiapsiagaan penuh, dan pada momen-momen tertentu kami tingkatkan lagi, terutama menghadapi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang belakangan mendominasi di Pangkalpinang," tuturnya. 

Selain hujan lebat dan angin kencang, kata Dedy, wilayah Kota Pangkalpinang juga sempat terdampak banjir rob di penghujung tahun ini.

Namun, kondisi tersebut dapat diantisipasi dengan baik oleh pemerintah daerah bersama pihak terkait.

"Alhamdulillah, banjir rob sudah kita antisipasi. Namun ke depan, kita masih menghadapi periode hidrometeorologi basah. Berdasarkan perkiraan cuaca, dua hari ke depan Pangkalpinang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat," ujar Dedy.

Lebih lanjut, Dedy menyebutkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan intensif di wilayah-wilayah rawan genangan dan banjir selama intensitas hujan masih tinggi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pangkalpinang sendiri telah memetakan 23 kelurahan yang berpotensi terdampak, terutama wilayah dataran rendah. 

"Daerah-daerah seperti Genas, Rawa Bangun, Bukit Sari, Opas, Kampung Bintang, dan sejumlah wilayah lain yang berada di dataran rendah sudah kami petakan. Total ada 23 kelurahan yang berpotensi terdampak dan menjadi prioritas pengawasan," tutur Dedy.

Dari sisi sumber daya, BPBD Kota Pangkalpinang menyiagakan 101 personel yang siap diterjunkan sewaktu-waktu.

Selain itu, seluruh peralatan dan logistik kebencanaan telah dipetakan sesuai kebutuhan di lapangan.

"Personel kita siagakan 101 orang. Peralatan dan lokasi rawan juga sudah kami petakan, khususnya untuk menghadapi bencana hidrometeorologi," kata Dedy. (t2)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.