BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarbaru mengeluarkan imbauan jelang pergantian tahun 2025 atau tahun baru 2026.
Melalui surat bernomor 13/MUI-BIB/XII/2025 yang ditandatangani Ketua Umum KH Mukhlis Kasyful Anwar dan Sekretaris H Wahyudi, MUI Banjarbaru meminta seluruh elemen masyarakat tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan.
Bukan tanpa alasan, MUI mempertimbangkan kondisi masyarakat yang masih dihadapkan pada berbagai musibah dan bencana seperti Sumatera dan Aceh.
Sehingga, MUI Banjarbaru mengharapkan seluruh elemen masyarakat untuk mengedepankan sikap empati, kepedulian sosial, serta saling menghormati.
Masyarakat Banjarbaru diimbau untuk melaksanakan kegiatan yang positif dan bermanfaat, seperti doa, zikir, muhasabah, pengajian untuk umat muslim, serta kegiatan sosial yang memperkuat kepedulian dan kebersamaan.
MUI juga meminta pergentian tahun tidak diisi dengan kegiatan yang bersifat hura-hura, foya-foya, pemborosan, ataupun perayaan berlebihan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam serta dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Baca juga: Ada Doa Akhir Tahun 2025 dan Doa Awal Tahun 2026, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Menjauhi segala bentuk kemaksiatan serta tidak meniru tradisi atau budaya yang bertentangan dengan ajaran Islam dan tetap menjaga kewajiban ibadah.
Imbauan yang sama jelang momen pergantian tahun 2025 juga disampaikan langsung oleh Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby.
“Harapannya Kota Banjarbaru dalam menyambut tahun 2026, kita tidak merayakan dengan kegiatan yang sifatnya berfoya-foya,” katanya usai kegiatan Refeleksi Akhir Tahun di Banjarbaru, Selasa (30/12/2025)
Lisa juga sepakat apa yang dinyatakan MUI bahwa saat ini Indonesia tengah berduka dari bencana alam banjir besar yang melanda kawasan Sumatera dan Aceh, termasuk beberapa daerah di Kalsel.
“Bentuk kepudlian kita, jangan sampai Banjarbaru ini merayakan dengan bermeriah-meriahan. MUI juga telah mengeluarkan imbauan,” katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)
