Pakatuan Wo Pakalawiren, Renungan Lansia GMIM, Matius 20:1-16, Terdahulu Menjadi Terakhir
December 30, 2025 09:22 PM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pakatuan Wo Pakalawiren, renungan lansia GMIM dalam sepekan mulai 28 Desember 2025 - 3 Januari 2026.

Pembacaan alkitab terdapat pada Matius 20:1-16.

Tema perenungan adalah Kemurahan Hati Allah: yang Terakhir menjadi yang Terdahulu dan yang Terdahulu menjadi yang Terakhir.

Khotbah:

Ibu, Bapak lansia yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 

Terkadang ada orangtua lebih mengasihi anaknya yang bungsu atau anak yang tertua atau anak yang terpandang dalam 
 masyarakat.

Kasih memang sering tidak masuk akal. Kasih Tuhan Allah memang melampaui akal dan pikiran manusia yang terbatas.

Yesus Kristus dalam perumpamaan ini menceritakan tentang seorang Tuan yang mempekerjakan pekerja di kebun 
 anggur.

Ada yang mulai bekerja sejak pagi, ada yang siang hari, bahkan ada yang baru mulai pada jam terakhir. Namun ketika tiba saatnya menerima upah, semua pekerja mendapat bayaran yang sama.

Tuan adalah metafora atau khiasan Tuhan Allah. Bagi sebagian orang, hal ini terasa tidak adil. Tetapi Yesus Kristus ingin 
menunjukkan bahwa kasih karunia Tuhan Allah tidak diukur dari lamanya waktu, tetapi dari kebaikan hati-Nya yang tidak berubah. 

Ibu, Bapak lansia yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 

Mungkin ada lansia merasa baru mengenal Yesus Kristus sungguh-sungguh karena tidak sibuk lagi dengan pekerjaan 
lain atau ada yang mulai sakit-sakitan dan mengharapkan mujizat-Nya. Atau mendekat kepada-Nya karena merasa kesepian dan menyadari mendekati akhir kehidupan. Atau ada ketakutan apakah akan dihakimi dan mausuk neraka atau sorga setelah mati. 

Melalui perumpamaan ini, Yesus Kristus ingin menegaskan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mendekat kepada-Nya. Dia menerima setiap orang yang datang kepada-Nya, bahkan di "jam terakhir" hidup kita.

Penegasan Yesus Kristus ini adalah kabar penghiburan bagi kita. Pekeija yang baru datang pada jam terakhir mungkin merasa tidak berarti seperti kita.

Namun Tuan kebun tetap menghargai mereka. Demikian juga Tuhan Allah menghargai setiap doa yang kita panjatkan dengan suara yang mungkin sudah lemah, langkah kaki kita yang mungkin lambat menuju tempat beribadah, kebaikan kecil yang kita berikan kepada keluarga, kesabaran kita menghadapi sakit dan keterbatasan. 

Di mata Tuhan Allah setiap ucapan dan tindakan kasih, walau kecil, sangat berharga bagi-Nya dan bagi anak cucu 
kita.

Meskipun tubuh melemah dan kemampuan berkurang, Tuhan Allah tetap menghargai setiap doa, kesabaran dan 
kebaikan yang kita lakukan. Kesetiaan kita sampai akhir hidup sangat berharga bagi Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus. 

Ibu, Bapak lansia yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 

Sebagai lansia, kita mungkin merasa tidak dihargai lagi. Pengorbanan dan jasa kita bagi keluarga, jemaat dan masyarakat tidak diingat lagi.

Mungkin kita merasa diri sudah tua renta dan tidak berguna.

Namun Yesus Kristus mengingatkan kita, bahwa Tuhan Allah melihat dan menghargai apa yang kita lakukan dengan sungguh dan tulus walaupun di saat-at hidup tidak terialu lama lagi. 

Upah-Nya bukan berdasarkan hitungan jam dan jumlah usaha serta pengorbanan kita, tetapi berdasarkan kasih-Nya yang Yakinlah bahwa Tuhan Allah tidak pemah melupakan kita lansia yang taat dan setia.

Perumpamaan ini mengajarkan kita untuk mensyukuri kemurahan Tuhan Allah yang memelihara dan memberkati kita sejak dulu sampai hari ini. Terutama bagi kita lansia baru mulai aktif mendekat kepada-Nya di penghujung hidup ini. 

Sebab dalam keyakinan kita sebagai orang Kristen bahwa hidup ini ada awal dan akhir.

Ada waktu kelahiran dan kematian. 

Jika kita diberi umur panjang, itu karena kasih-Nya. Jika kita diberi kesempatan bertobat dan mendekat kepada-Nya, itu karena kemurahan-Nya. 

Jika kita masih bisa bernafas, berdoa dan berharap, itu karena Ia masih memberi kesempatan bagi kita untuk melakukan yang terbaik di sisa hidup.

Marilah kita jalani masa tua dengan hati yang bersyukur. Tuhan Allah yang memulai kebaikan dalam hidup kita, Dia akan menyempurnakannya sampai akhir. Yakinlah dan ingatlah bahwa kasih dan anugerah-Nya baru setiap hari. Amin.

Sumber: Bidang Ajaran dan Tata Gereja GMIM 2025

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.