Antisipasi Lonjakan Arus Peti Kemas hingga 4.000 TEUs di Penghujung Tahun 2025, Ini Strategi NPCT1
December 31, 2025 01:11 AM

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Perusahaan operator terminal peti kemas, New Priok Container Terminal One (NPCT1) menyatakan siap mengantisipasi lonjakan arus pengiriman peti kemas di penghujung tahun 2025.

Hal ini seiring meningkatnya kebutuhan logistik dalam momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Direktur NPCT1 Kiki Mohammad Hikmat mengatakan, lalu lintas pengiriman barang selama periode Nataru berjalan normal meski terjadi kenaikan volume peti kemas hingga sekitar 4.000 TEUs.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk Nataru kami pastikan seluruh lalu lintas barang dan pengiriman logistik dapat terlaksana dengan baik. Yang kami utamakan bukan semata volume, tetapi kualitas pelayanan," ujar Kiki dalam Media Visit di area NPCT1, Jakarta Utara, Selasa (30/12/2025).

Kiki menegaskan, layanan bongkar muat peti kemas di NPCT1 dipastikan tetap berjalan lancar di tengah peningkatan arus barang.

Menurutnya, lonjakan volume pengiriman tersebut dipicu oleh tingginya kebutuhan pasar pada periode puncak akhir tahun.

Untuk menjaga kelancaran operasional, NPCT1 menerapkan sejumlah pembatasan, di antaranya gate pass truk maksimal 2.800 unit per hari serta yard occupancy ratio (YOR) dijaga di level 65 persen.

Pembatasan tersebut telah diterapkan secara berkelanjutan, tidak hanya saat periode Nataru.

"Kalau memang mendekati atau melebihi batas, kami selalu berkoordinasi dengan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan KSOP," jelasnya.

Selain itu, NPCT1 juga mengoptimalkan digitalisasi layanan melalui sistem elektronik guna meningkatkan kecepatan pelayanan sekaligus menjaga transparansi dan integritas operasional.

"Dengan digitalisasi, banyak layanan bisa dilakukan tanpa pengguna jasa harus datang langsung. Ini juga mengurangi penggunaan kertas dan meminimalkan interaksi langsung di lapangan," kata Kiki.

Terkait arus logistik di hari terakhir 2025 pada 31 Desember, diperkirakan terdapat dua hingga tiga kapal yang akan sandar di NPCT1 dengan rata-rata bongkar muat sekitar 4.000 hingga 5.000 TEUs.

Guna mengantisipasi lonjakan arus peti kemas, NPCT1 juga terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari KSOP, kepolisian, pemerintah daerah, hingga Pelindo Group, demi memastikan kelancaran distribusi logistik nasional maupun internasional di akhir tahun.

Capaian NPCT1 di Tahun 2025

Sementara itu, hingga Agustus 2025, NPCT1 menggapai total akumulasi penanganan 10 juta TEUs sejak beroperasi pada tahun 2016.

Sedangkan di sepanjang tahun 2025, total 1,39 juta TEUs berhasil ditangani per November 2025, yang menempatkan NPCT1.

"Pencapaian lebih dari 10 juta TEUs sejak 2016 serta konsistensi menuju kinerja akhir tahun yang kuat mencerminkan kepercayaan dan kemitraan yang telah kami bangun bersama para customer. Capaian ini merupakan hasil dari dedikasi kolektif kami terhadap keunggulan operasional, keselamatan, keberlanjutan, serta inovasi," kata Kiki.

Kinerja operasional sepanjang 2025 didukung tiga peningkatan utama di dalam terminal.

Pertama, NPCT1 memperkuat kualitas layanan melalui pengadaan satu quay crane (QC) baru, lima unit rubber-tired gantry (RTG) crane tambahan, serta tujuh prime mover (PM), yang secara signifikan mendukung kelancaran operasional kapal dan yard.

Kedua, implementasi Terminal Booking System (TBS) pada Agustus 2025 menjadi langkah penting berikutnya, yang meningkatkan kelancaran arus truk, mengurangi kepadatan, serta menyempurnakan proses penerimaan dan pengiriman peti kemas bagi truk eksternal.

Ketiga, operasional yard turut dioptimalkan melalui penyempurnaan distribusi klaster, peningkatan prioritas bay day, serta pemantauan berkelanjutan guna memastikan penanganan ekspor dan impor yang tepat waktu dan efisien.

Peralihan dari sistem penagihan konvensional ke transaksi daring sepenuhnya melalui platform ECON, lanjut Kiki, juga telah menyederhanakan interaksi dengan para customer, mengurangi penggunaan kertas, serta meningkatkan transparansi.

"Ke depan, NPCT1 terus memperkuat peta jalan keberlanjutannya melalui peningkatan efisiensi energi, termasuk perluasan kapasitas panel surya," pungkas Kiki.

BERITA TERKAIT

Baca juga: Kapal Kargo KM Alexindo 8 Karam di Perairan Pulau Seribu, 35 Peti Kemas Isi Sembako Terjatuh ke Laut

Baca juga: Korsleting AC, 2 Peti Kemas yang Dijadikan Tempat Kerja di Cilincing Terbakar: Kerugian Rp 672 Juta

Baca juga: Alat Berat Bongkar Muat Peti Kemas dari Pelabuhan Tanjung Priok Direlokasi ke Pelabuhan Bagendang

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.