Kemenkes Soroti Peredaran Obat China di Marketplace: Tak Semua Manjur dan Belum Tentu Aman
December 31, 2025 03:31 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) angkat bicara mengenai maraknya peredaran obat China di maketplace. Hal tersebut dinilai bukan fenomena baru. Sudah sejak lama produk-produk tersebut beredar di masyarakat melalui jalur informal mulut ke mulut atau toko-toko tertentu.

Baca juga: Kemenkes Bertahap Terjunkan 600 Dokter dan Nakes ke Wilayah Bencana Terparah di Aceh

Seiring berkembangnya teknologi dalam beberapa tahun terakhir, peredarannya merambah ke platfrom e-commerce atau marketplace.

Namun Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI Aji Muhawarman mengingatkan, masyarakat untuk mewaspadai promosi obat-obatan di media sosial yang disertai klaim berlebihan. Di berbagai e-commerce, obat impor sering dipasarkan sebagai alternatif dengan harga lebih murah dan klaim hasil cepat. 

Bahkan beberapa penjual mencantumkan indikasi untuk penyakit serius, seperti kanker dan stroke, yang seharusnya ditangani secara medis.

"Waspadai promosi di media sosial. Klaim 'manjur cepat', 'alami', atau 'lebih murah' bukan jaminan keamanan dan kemanjuran," kata dia kepada Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (30/12/2025) malam.

Ia menegaskan, saat mengalami masalah atau keluhan kesehatan, lebih baik dikonsultasikan ke dokter atau tenaga kesehatan, bukan mencoba obat tanpa dasar medis.

Penggunaan obat tanpa Evidence-Based Medicine atau uji ilmiah yang jelas bisa menimbulkan risiko kesehatan. "Pemilihan obat bukan sekadar klaim atau testimoni," tegas dia.

Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan legalitas obat.
Cek izin edar BPOM sebelum membeli atau mengonsumsi obat, suplemen, atau obat tradisional, termasuk produk impor.

Obat berizin sudah teruji aspek keamanan, mutu dan khasiatnya berdasarkan bukti ilmiah. Kenali penggolongan obat yaitu tanda lingkaran hijau berarti obat bebas, lingkaran biru artinya obat bebas terbatas serta tanda lingkaran merah adalah obat keras wajib resep dokter
 
Tanyakan kepada apoteker sebelum membeli atau mengonsumsi obat dengan 'Tanya Lima-O' terkait kandungan, khasiat, dosis, bagaimana cara menggunakannya serta efek sampingnya.

Baca juga: Obat China Banyak Beredar di Marketplace, Ahli Sebut Berbahaya

Aji juga menegaskan, marketplace bukan sarana penjualan obat tanpa pengawasan.  Tanpa pengendalian, peredaran obat ilegal semakin sulit dipantau.

Dari pantauan Tribunnews.com dari salah satu media sosial, promosi obat-obatan China sering dilakukan. Misalnya postingan netizen yang menyertakan daftar produk dengan narasi ampuh dan laris manis untuk mengatasi beragam penyakit, termasuk penyakit kronis. 

Seperti Chang Seuw Tian, diklaim sebagai obat kanker, miom, dan kista, Angkung Dragon Merah, disebut sebagai obat stroke dan kejang, Die Da Yao Jing, diklaim mempercepat pemulihan luka, Lo Han Kuo, dipromosikan untuk radang, batuk, dan sakit tenggorokan, Salep Pi Kang Suang, diklaim ampuh untuk jerawat dan mempercepat penyembuhan luka, Nin Jiom Pei Pa Koa, obat batuk yang disebut aman untuk ibu dan anak, Fufang Ejiao Jiang, diklaim untuk DBD, tipes, dan menaikkan trombosit dan Medicated Oil, minyak untuk masuk angin, nyeri sendi, dan otot.

Obat China kerap dinilai sebagian orang sebagai pengobatan yang paling ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit.  Anggapan tersebut muncul karena khasiatnya dipercaya lebih manjur dibandingkan obat-obatan lainnya.

Pantauan Tribun di beberapa e-commerce produk obat-obatan asal China banyak dipasarkan. Salah satunya obat dengan merk Chang Sheuw Tian Ran Ling yang diklaim bisa mengobati kanker kista miom. Obat dengan bungkus berkelir hijau tersebut di marketplace dibanderol dengan harga Rp 302.250 untuk 30 kapsul.

Baca juga: Obat China Dijual Bebas di Marketplace, Testimoni Pembeli: Tumor Payudara Saya Sembuh

Ada juga obat China berbentuk sirup dengan merk Fufang Ejiao Jiang. Obat dengan kemasan berwarna kuning dan orange tersebut dibenderol dengan harga Rp 23.000 untuk ukuran botol 20ml. Obat tersebut dianggap memiliki khasiat menyembuhkan penyakit demam berdarah dan tifoid.

Salah satu obat China dengan harga cukup mahal adalah merk Angkung Dragon. Obat tersebut memiliki khasiat menyembuhkan penyakit stroke. Obat tersebut dibanderol dengan harga Rp 520.000 hingga Rp 3.600.000 yang termahal dengan paket lengkapnya.

Baca juga: Harga Obat-obatan China yang Marak Dijual di Marketplace: Dari Rp 23 Ribu Hingga Rp 3,6 Juta

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.