Fakta Atlet Terjun Payung Jabar Tewas Setelah Jatuh di Laut Pangandaran, Dipicu Angin Kencang
December 31, 2025 01:38 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusli (64), seorang atlet terjun payung Jawa Barat meninggal dunia setelah jatuh di Laut Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (30/12/2025).

Selain korban meninggal dunia, satu atlet lainnya, Widiasih (58) masih dinyatakan hilang.

Keduanya merupakan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Peristiwa terjadi saat keduanya mengikuti Kejurda/BK Porprov Jabar di sekitar Bandara Nusawiru Kecamatan Cijulang.

Berikut fakta yang dihimpun Tribunnews.com terkait jatuhnya dua atlet terjun payung di Laut Pangandaran yang dihimpun Tribunnews.com:

1. Dipicu Angin Kencang

Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00 WIB saat sesi free fall berlangsung.

Sebanyak lima atlet terjun payung lepas landas menggunakan pesawat latih milik Fly School Ganesha dari Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Atlet Terjun Payung Jabar Jatuh ke Laut Pangandaran, Satu Tewas dan Satu Hilang

Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan menjelaskan bahwa saat para atlet mulai melompat, terjadi kendala teknis akibat faktor alam di titik penerjunan.

"Terjadi perubahan arah dan kecepatan angin secara mendadak, terutama di ketinggian sekitar 10.000 feet," ujar Andri kepada wartawan di pesisir pantai Nusawiru, Selasa (30/12/2025).

Akibatnya dua penerjun jatuh di Laut Pangandaran, satu meninggal dunia dan satu dalam pencarian.

Baca juga: Duduk Perkara Keramba Jaring Apung di Pangandaran, Susi Pudjiastuti Tagih Janji Prabowo-Dedi Mulyadi

Sementara tiga penerjun lainnya selamat setelah berhasil melakukan pendaratan darurat di kawasan Pantai Bojongsalawe.

2. Hilang Kendali

Akibat hembusan angin kencang para penerjun kehilangan kendali atas parasut mereka.

Para atlet terbawa angin dan keluar dari area pendaratan yang telah ditentukan atau Drop Zone.

"Kondisi tersebut menyebabkan para penerjun keluar dari Drop Zone. Sebagian besar mendarat di luar area yang direncanakan," ujar Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan.

3. Dievakuasi Pakai Perahu

Seorang nelayan setempat, Dadan Hidayat (51) mengungkap bagaimna dua penerjun jatuh di Laut Pangandaran.

Dua penerjun tersebut jatuh dalam kondisi parasut mengembang.

"Penerjun yang pertama itu paling cepat turunnya ke bawah, kemudian disusul oleh satu penerjun lagi."

"Turunnya agak cepat, berbeda dari penerjun yang lain," ujar Dadan.

Melihat kecepatan turun yang mengkhawatirkan, Dadan bersama nelayan lainnya berusaha mendekati lokasi jatuhnya korban.

Sayangnya, satu korban tenggelam sebelum bantuan sempat menjangkau posisinya.

"Mau dikejar tapi keburu tenggelam. Kalau yang satu lagi terlihat ada perahu yang datang untuk mengevakuasi," ucapnya.

(Tribunjabar.id/ Padna)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.