Renungan Katolik Rabu 31 Desember 2025, Pada Mulanya adalah Firman
December 31, 2025 10:47 AM

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Rabu 31 Desember 2025.

Tema renungan Katolik“Pada mulanya adalah Firman”

Renungan Katolik disiapkan untuk hari Ketujuh Dalam Oktaf Natal, Perayaan fakultatif Santo Silvester Paus, Santa Melania Martir, dengan warna liturgi putih.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 31 Desember 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Teks Misa Kamis 1 Januari 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Bacaan Pertama 1Yoh 2:18-21

Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan.

Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhir. 

Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua orang sungguh termasuk pada kita. 

Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2.11-12.13

Ref: Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari. keselamatan yang datang dari pada-Nya.

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.

Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil: Yoh 1:14.12b

Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, Semua orang yang menerima Dia, diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

Bacaan Injil: Yohanes 1:1-18

Firman telah menjadi manusia.

Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 

Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 

Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 

Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. 

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. 

Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, “Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” 

Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus.

Tidak seorang pun pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik 

“Pada mulanya adalah Firman”

Saudari/a terkasih dalam Kristus 

Salam sejahtera untuk kita semua. Hari ini, kita merayakan Hari Ketujuh Dalam Oktaf Natal, suatu momen untuk merenungkan kehadiran Firman dalam hidup kita di penghujung tahun. Bacaan dari Surat Pertama Yohanes dan Injil Yohanes mengajak kita untuk mengeksplorasi makna mendalam dari "Firman" sebagai inti dari iman Kristiani. Kita diajak untuk merenungkan bagaimana Yesus, Firman yang hidup, memberikan terang dan kehidupan bagi kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus 

Permenungan kita hari ini diambil dari bacaan pertama  (1Yohanes 2:18-21) di mana Yohanes memperingatkan kita tentang adanya banyak antikristus yang muncul dan pentingnya untuk tetap berpegang pada pengajaran yang telah kita terima. Dia menekankan bahwa kita sudah mengenali kebenaran dan memiliki karunia dari Allah, yaitu pengetahuan tentang-Nya. Keyakinan ini membawa kita pada kehidupan yang taat dan penuh iman. Dan dalam Injil (Yoh. 1:1-18) di mana Injil ini memulai dengan pernyataan yang kuat tentang keberadaan Firman di awal segala sesuatu. Firman adalah Allah, dan Firman itu menjadi manusia dalam diri Yesus. Dengan kata lain, Yesus adalah wahyu utama Allah yang membawa terang dalam kegelapan dan memberikan kehidupan yang sejati. Melalui kehadiran-Nya, kita dapat mengerti maksud Tuhan dan hubungan-Nya dengan umat manusia. Maka refleksi kita pada hari ini di penghujung tahun ini adalah tentang “Kekuatan Firman dalam Kehidupan Sehari-hari”: Firman membawa terang dalam kegelapan. Bagaimana kita dapat mengintegrasikan Firman Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita? Apakah kita meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Alkitab, sehingga Firman Tuhan dapat membimbing keputusan dan tindakan kita. “Menghadapi Tantangan dan Penyesatan”: Seperti yang diingatkan Yohanes, kita hidup di tengah banyak suara dan pengajaran yang bisa menyesatkan. Apa strategi kita untuk tetap teguh dalam iman? Bagaimana kita membedakan suara Tuhan dari suara yang lain? Mari kita renungkan perlunya komunitas iman dan bimbingan Roh Kudus dalam kehidupan kita. “Menjalani Hidup Sebagai Saksi Firman”: Dengan menghidupi Firman dalam hidup kita, kita dipanggil untuk menjadi saksi-Nya di dunia. Seberapa baik kita memancarkan terang Kristus dalam tindakan sehari-hari kita? Apakah kita berani berbagi kasih dan kebenaran Tuhan dengan orang lain? Renungkan tindakan konkret yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kasih Kristus kepada sesama.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:  pada hari Ketujuh Dalam Oktaf Natal ini mengajak kita untuk menutup tahun dengan refleksi mendalam tentang keberadaan Firman dalam hidup kita. Kedua, marilah kita mengingat bahwa Yesus adalah pusat dari iman kita dan sumber kehidupan yang sejati. Ketiga, semoga kita terus menerus membuka diri untuk mendengarkan, merenungkan, dan menghidupi Firman Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan demikian, kita akan menjadi cahaya bagi dunia di sekeliling kita.  Tuhan memberkati. (Sumber the katolik.com/kgg).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.