Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI Siti Fauziah mengatakan bahwa Empat Pilar Kebangsaan merupakan solusi untuk memperkuat nilai-nilai moderasi dalam beragama serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dia menilai lemahnya penghayatan nilai-nilai keagamaan serta pemahaman agama yang sempit masih menjadi tantangan serius bagi persatuan bangsa. Maka pemahaman agama yang lurus dan moderat adalah mereka yang menghargai keberagaman.

"Namun di daerah lain, hal-hal seperti ini masih terjadi dan berpotensi memecah belah bangsa. Tantangan internal lainnya adalah munculnya fanatisme kedaerahan, kurangnya penghargaan terhadap keberagaman," kata Siti dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, menilai tantangan itu perlu diatasi melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, yakni mengingatkan kembali peran Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut dia, pengaruh globalisasi dan kuatnya intervensi kekuatan global juga menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan nasional. Terlebih dengan adanya media sosial dengan peran seperti pisau bermata dua, yakni menjadi sarana kebaikan, di sisi lain berpotensi menjadi alat pemecah belah bangsa.

Dia pun mengingatkan terkait peran pendidikan budi pekerti yang dahulu sempat hilang dari kurikulum, tetapi dampaknya bisa dirasakan khususnya dalam menghadapi tantangan adab dan sopan santun mulai berkurang saat ini.

“Ini menjadi PR bersama, terutama bagi para ibu sebagai pendidik utama dalam keluarga," kata dia.

Menurut dia, nilai-nilai itu penting untuk kembali dibangun di mana generasi baru saat ini yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa di Indonesia Emas 2045 mendatang. Karenanya ia memohon kepada seluruh pihak untuk menularkan nilai-nilai kebangsaan ini kepada anak, cucu, keluarga, dan lingkungan sekitar.

“Saya berpesan agar kita bersama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.