- Hujan deras yang mengguyur Gaza kembali menelan korban jiwa anak-anak.
Seorang anak bernama Atta dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam lubang yang terisi air hujan, sementara upaya penyelamatan gagal dilakukan karena tidak tersedianya peralatan maupun kapasitas darurat.
Banjir mengubah jalan-jalan rusak menjadi kubangan berbahaya tanpa perlindungan.
Anak-anak yang tinggal di tenda-tenda pengungsian harus hidup di tengah kawah terbuka dan infrastruktur hancur akibat bombardir, menjadikan kecelakaan serupa sebagai ancaman sehari-hari.
Di sektor pendidikan, kondisi tidak kalah memprihatinkan.
Anak-anak Gaza terpaksa belajar di bangunan rusak dengan lantai sebagai pengganti meja dan sisa dinding sebagai papan tulis.
Kegiatan belajar berlangsung di tengah suhu dingin dan keterbatasan ekstrem.
Lebih dari 80 persen sekolah di Gaza dilaporkan rusak atau hancur, sementara seluruh universitas mengalami kerusakan berat atau lenyap sepenuhnya.
Meski demikian, aktivitas pendidikan masih bertahan berkat tekad para guru dan siswa yang berupaya mempertahankan hak belajar di tengah kehancuran.
# TRIBUN VIDEO UPDATE # perang # gencatan senjata # Israel # Palestina # Gaza