Tanpa Pesta Kembang Api, Pemkot Surabaya Tutup Tahun 2025 dengan Doa Bersama Lintas Agama
December 31, 2025 05:32 PM

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Di tengah duka bencana yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di JAwa Timur (Jatim), memilih menutup tahun 2025 dengan doa bersama lintas agama, tanpa pesta kembang api.

Empati Korban Bencana, Pemkot Tiadakan Kembang Api

Pemkot Surabaya menggelar doa bersama lintas agama di Balai Kota Surabaya, Rabu (31/12/2025), sebagai rangkaian kegiatan jelang pergantian tahun baru 2026.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perayaan malam tahun baru kali ini tidak diisi pesta kembang api.

Kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk empati terhadap daerah-daerah yang tengah dilanda bencana, khususnya di wilayah Sumatera.

“Di Balai Kota tidak ada perayaan apa pun. Tidak ada kembang api seperti tahun-tahun kemarin,” ujar Cak Eri.

Doa Bersama Lintas Agama Berlangsung Khidmat

Doa bersama yang berlangsung khidmat ini diikuti pemuka agama lintas keyakinan, organisasi masyarakat, komunitas budaya, serta kelompok suku. Hadir pula jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya.

Para tokoh agama memanjatkan doa secara bergantian, memohon keselamatan bangsa, ketenangan masyarakat, serta keberkahan bagi Kota Surabaya.

“Kalau berkumpul dengan keluarga menikmati Balai Kota silakan, karena tetap ada UMKM di sekitar Balai Kota,” kata Cak Eri.

Wali Kota Pastikan Keamanan Malam Tahun Baru

Wali Kota Cak Eri menyebut, doa bersama menjadi penutup rangkaian kegiatan akhir tahun di lingkungan Pemkot Surabaya.

Selain itu, ia memastikan akan berkeliling untuk memantau langsung situasi malam pergantian tahun agar tetap kondusif.

“Nanti malam kami akan bergerak di masing-masing wilayah untuk memastikan kondisi tetap aman,” ujar Wali Kota dua periode tersebut.

Penyekatan dan Patroli Gabungan

Untuk menjaga ketertiban, Pemkot Surabaya bersama Forkopimda memberlakukan penyekatan di sejumlah titik strategis guna mencegah masuknya massa dari luar kota yang berpotensi menimbulkan kerumunan berlebihan.

Pengamanan dilakukan secara menyeluruh oleh aparat TNI-Polri yang bergerak bersama di tingkat kecamatan. Petugas juga menyampaikan imbauan secara langsung kepada warga agar tidak menggelar pesta kembang api maupun perayaan berlebihan.

“Kita punya empati kepada saudara-saudara kita yang sedang diuji. Jangan sampai kita menyalakan kembang api,” tegas Cak Eri yang juga Ketua Apeksi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.