Kronologi Penemuan Korban Hanyut Banjir di SBI Rejang Lebong Bengkulu, Tersangkut di Batang Kopi
December 31, 2025 06:52 PM

 

Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Warga yang sebelumnya dilaporkan hanyut akibat banjir di Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI) akhirnya ditemukan pada Rabu (31/12/2025) pagi.

Korban sebelumnya hanyut saat terbawa luapan sungai yang meluap akibat banjir pada Selasa (30/12/2025) sore.

Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.

Diketahui, identitas korban ialah Yanto (45), warga Desa Lubuk Belimbing 2, Kecamatan SBI.

Korban hanyut terbawa arus sungai dan tersangkut di batang pohon kopi yang berada di tepi sungai.

Saat ditemukan, tubuh korban mengalami luka-luka yang diduga akibat benturan dan terseret arus.

Bahkan, korban ditemukan dalam kondisi telanjang karena pakaiannya hanyut terbawa air.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, menjelaskan kronologi penemuan korban bermula saat salah seorang warga bernama Marlin (42) hendak memeriksa kebunnya pascabencana banjir.

Ketika tiba di lokasi, saksi terkejut melihat sesosok mayat yang tersangkut di batang pohon kopi.

Baca juga: Korban Hanyut saat Banjir di SBI Rejang Lebong Ditemukan Tewas Tersangkut di Batang Kopi

"Melihat itu, saksi segera pulang ke desa dan melaporkan kejadian tersebut, kemudian perangkat desa beserta anggota Polsek Kota Padang dan Koramil datang ke TKP untuk melakukan evakuasi serta identifikasi," jelas Sinar kepada TribunBengkulu.com pada Rabu (31/12/2025).

Untuk penyebab atau kronologi pasti korban hanyut di sungai tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Pihak keluarga korban juga belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam suasana duka.

Namun, korban diduga hanyut saat hendak pulang dari kebunnya dengan cara menyeberangi sungai yang sedang meluap.

Jenazah korban telah dibawa ke Puskesmas SBI dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.

"Terkait kronologi pasti saat korban hanyut belum diketahui, itu masih dalam penyelidikan, jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarganya," tutup Sinar.

KORBAN HANYUT - Korban hanyut akibat banjir berhasil ditemukan pada Rabu (31/12/2025). Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia dengan jenazahnya tersangkut di batang kopi.
KORBAN HANYUT - Korban hanyut akibat banjir berhasil ditemukan pada Rabu (31/12/2025). Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia dengan jenazahnya tersangkut di batang kopi. (M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com)

Banjir Rendam Tiga Desa

Banjir terjadi sekitar pukul 17.00 WIB akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.

Luapan air sungai yang disertai jebolnya tanggul membuat air masuk ke pemukiman warga dengan ketinggian mencapai sekitar satu meter lebih.

Kepala BPBD Kabupaten Rejang Lebong, M. Budianto, ST, MT, melalui Kasi Kedaruratan BPBD, Rio Agustian Pakpahan, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan pihaknya langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi begitu menerima laporan dari pemerintah desa dan kecamatan.

“Tim TRC BPBD langsung turun ke lokasi bersama OPD terkait untuk melakukan pendataan dampak banjir, asesmen kerusakan, serta dokumentasi lapangan,” sampai Rio kepada TribunBengkulu.com pada Rabu (31/12/2025).

Dalam kejadian itu, dilaporkan satu orang warga diduga hanyut saat banjir menerjang kawasan pemukiman.

Hingga Rabu (31/12/2025), korban masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan yang melibatkan BPBD, aparat kecamatan, pemerintah desa, serta unsur TNI-Polri.

“Informasi sementara, ada satu warga yang dilaporkan hanyut. Saat ini masih dilakukan upaya pencarian di sekitar lokasi kejadian dan aliran sungai,” jelasnya.

Adapun banjir berdampak pada tiga desa, yakni Desa Belimbing I, Desa Sari Pulau, dan Desa Sukamerindu.

Di Desa Belimbing I, banjir merendam rumah warga dan menyebabkan sekitar 60 kepala keluarga (KK) terdampak.

Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 100 juta.

Sementara di Desa Sari Pulau, tercatat tiga KK terdampak banjir dengan kerugian sementara sekitar Rp 50 juta.

Air masuk ke dalam rumah dan merusak sejumlah barang elektronik serta perlengkapan rumah tangga milik warga.

Sedangkan di Desa Sukamerindu, banjir berdampak pada 18 KK dan merusak lahan persawahan warga yang siap panen.

Beberapa petani mengalami kerugian dengan total luasan sawah terdampak mencapai lebih dari satu hektare.

Tanaman padi tersebut rencananya akan dipanen dalam waktu sekitar enam hari ke depan, sehingga kerugian sektor pertanian diperkirakan cukup besar dan masih dalam proses pendataan.

Selain merendam pemukiman dan lahan pertanian, banjir juga menyebabkan kerusakan fasilitas umum, seperti jembatan dan saluran drainase di sejumlah titik.

"Tapi ini masih data sementara, kita sekarang masih melakukan pendataan lebih lanjut," papar Rio.

BPBD Kabupaten Rejang Lebong mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai maupun tebing tanah, mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Sesuai edaran BMKG, wilayah Rejang Lebong dan sekitarnya masih berpotensi hujan deras. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap ancaman banjir, angin kencang, dan longsor,” tutup Rio.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.