Alumni Bongkar Tabiat Dosen yang Dituduh Lecehkan Evia Maria, Sudah 10 Tahun Lakukan Aksi Bejat
December 31, 2025 07:38 PM

 

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus tewasnya mahasiswi Universita Manado, Anthonieta Evia Maria Mangolo (21) karena depresi dilecehan dosen tengah jadi sorotan.

Evia Maria adalah mahasiswi tingkat akhir jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang mengaku mengalami tindakan pelecehan dari seorang dosen inisial DM.

Pengakuan itu diungkap Evia Maria dalam surat yabng ia tuliskan sebelum memutuskan mengakhiri hidup.

Surat tersebut ditujukan kepada Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNIMA, Dr. Aldjon Dapa, M.Pd, dan berisi laporan dugaan pelecehan seksual yang dialami korban.

Dalam surat itu, Maria menyebut terduga pelaku berinisial DM, seorang dosen di fakultas tempat ia menempuh pendidikan.

KASUS MAHASISWI UNIMA - Mahasiswi UNIMA bernama Evia Maria Mangolo sempat tulis pesan terakhir sebelum bunuh diri, diduga depresi dilecehkan dosen.
KASUS MAHASISWI UNIMA - Mahasiswi UNIMA bernama Evia Maria Mangolo sempat tulis pesan terakhir sebelum bunuh diri, diduga depresi dilecehkan dosen. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

Korban menuliskan secara rinci kronologi peristiwa yang menurutnya berdampak besar terhadap kondisi psikologisnya.

Baca juga: Chat Maut Dosen UNIMA yang Menghancurkan Mental Evia Maria hingga Akhiri Hidup: Bisa Urutin Saya?

Dalam pengakuannya, korban mengaku pelaku sempat minta diurut.

"Pada hari Jumat tanggal 12 Desember, sekitar jam satu siang Mner Danny chat ke saya.

Beliau bertanya kepada saya kalau saya bisa urut ke dia. Saya jawab, "Maria tidak tau ba urut Mner".

Mner bilang, "Mener capek sekali". Dalam pikiran saya itu bukan hak saya untuk melayani dia seperti itu," sepenggal curhatan Evia Maria Mangolo dikutip TribunTrends pada Rabu, 31 Desember 2025.

Alumni Bongkar Tabiat Dosen, Sudah 10 Tahun Jadi Predator

Kasus yang menimpa Evia Maria membuat alumni PGSD Unima ikut marah.

Seorang alumni bernama Wulandari Albarzanji ikut buka suara melalui unggahan Instagramnya pada Selasa (30/12/2025).

Wulan mengaku sangat marah ketika pertama kali mendengar kabar soal Evia Maria.

"Halo semua, saya Wulan alumni PGSD Unima. Hari ini saya marah sekali. Kita dapat kabar ada mahasiswa Unima semester akhir nekat bunuh diri karena mengalami pelecehan seksual oleh dosen yang ada di PGSD Unima," ungkapnya.

Ia juga kaget ketika membaca nama dosen yang dimaksud oleh Evia.

Baca juga: Profil Maria Eleanor Alias Lidya Pratiwi, Artis Terlibat Pembunuhan Berencana Kini Jadi Youtuber!

KASUS EVIA MARIA - Alumni bongkar tabiat dosen yang dituduh lecehkan Evia Maria hingga nekat akhiri hidup (Instagram/@wulandarii.albarzanji)

Dalam surat terakhirnya, Evia Maria memang menuliskan nama panjang dosen yang melecehkannya.

Menurut Wulan, nama tersebut sama dengan nama atas kejadian serupa 10 tahun yang lalu.

"Ternyata, ini adalah sosok dosen yang sama dari kurang lebih 10 tahun lalu saya menjadi mahasiswa di sana, yang masih berkeliaran di sekitaran kampus. 
Sebelum mengakhiri hidupnya korban meninggalkan surat kronologis pelecehan yang si dosen yang namanya sama dengan yang sering kita dengar melakukan hal tersebut dari 10 tahun lalu," tambah Wulan.

Ia lantas meminta semua pihak, terutama alumni untuk ikut mengawal kasus ini.

"Kita sama-sama harus mengawal kasus ini. Kita harus sama-sama putus mata rantai ini karena sudah ada korban. Saya yakin mungkin teman-teman dulu ingin juga bersuara, tapi takut. 

Hari ini sudah ada korban adik kita yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena depresi. 

Jangan lagi ada mahasiswa-mahasiswa seperti itu. Jangan lagi ada yang dilecehkan dengan berkedok nilai."

Dukungan GMNI

KASUS MAHASISWI UNIMA - Evia Maria Mangolo, mahasiswi aktif Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2022, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNIMA, berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara tewas bunuh diri.
KASUS MAHASISWI UNIMA - Evia Maria Mangolo, mahasiswi aktif Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2022, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNIMA, berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara tewas bunuh diri. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Minahasa Rian Salu, mengatakan kasus tersebut harus diusut tuntas.

"Kasus tersebut bukan peristiwa tunggal, oknum dosen tersebut telah melakukan hal itu selama bertahun-tahun," kata Riand Salu, Rabu (31/12/2025).

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Maria WNA Spanyol di Senggigi Lombok, 2 Pelaku Nekat, Incar Harta Buat Judol

Riand mengatakan tak ada sanksi tegas yang diberikan oleh pihak kampus selama ini.

“Ini adalah kegagalan serius institusi. Ketika kekerasan seksual dibiarkan dan sanksi dijatuhkan setengah hati, korbanlah yang menanggung dampak paling tragis,” tegas Riand.

GMNI Minahasa mendesak penanganan kasus secara transparan, penjatuhan sanksi tegas terhadap pelaku sesuai hukum, serta evaluasi menyeluruh sistem penanganan kekerasan seksual di UNIMA.

"Kampus harus bertanggung jawab, memastikan ruang pendidikan yang aman dan manusiawi," lanjutnya.

Riand Salu berharap agar tragedi serupa tidak kembali terulang.

“Tidak boleh ada lagi pembiaran. Kampus harus berpihak pada korban dan keadilan,” tutupnya. (Tribun Trends/GPS)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.