Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Kepala Desa Braja Asri bernama Darusman meninggal dunia setelah diserang gajah liar saat melakukan penggiringan satwa dari lahan warga menuju kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Rabu (31/12/2025).
Korban dilaporkan terjebak di jalur serangan ketika gajah yang sedang digiring mendadak berbalik arah dan mengamuk.
Insiden ini dipicu oleh kehabisan amunisi mercon serta miskomunikasi di antara tim di lapangan.
Kepala Balai TNWK M. Zaidi menjelaskan kronologi peristiwa yang menewaskan Kades Darusman bermula saat pihaknya menerima laporan adanya gajah liar terjebak di perkebunan warga.
"Pukul 06.30 WIB, Tim TNWK mendapat laporan dari Babinsa Braja Asri, Agus, bahwa ada seekor gajah liar terjebak di kebun karet masyarakat di samping Jembatan Putul," ujar Zaidi.
Sekitar pukul 07.15 hingga 09.00 WIB, Tim TNWK bersama Danramil, Kapolsek, dan Camat tiba di lokasi. Mereka menunggu kedatangan Kades Darusman untuk menentukan langkah penanganan.
Setelah Kades tiba pukul 09.00 WIB, disepakati untuk menggiring gajah kembali ke hutan.
"Saat proses penggiringan berlangsung, terjadi miskomunikasi dengan tim blokade bawah. Tim bawah masih berjaga di jalur masuk hutan sambil membunyikan dentuman dan petasan, sehingga gajah yang ketakutan justru berbalik arah ke atas," jelas Zaidi.
Di saat kritis, tim yang berada di posisi atas kehabisan amunisi mercon. Gajah liar kemudian bereaksi marah dan menyerang tim blokade atas.
"Saat semua orang berusaha menyelamatkan diri, gajah menyerang Pak Darusman. Kejadian itu tercatat sekitar pukul 11.10 WIB," tambah Zaidi.
Darusman langsung dievakuasi oleh tim gabungan di lapangan, namun nyawanya tidak tertolong.
Setelah evakuasi korban, tim gabungan tetap berada di lokasi untuk memastikan gajah kembali ke habitatnya.
Sekitar pukul 12.00 WIB, gajah liar tersebut berhasil dimasukkan kembali ke dalam kawasan TNWK melalui area Merang, Desa Braja Asri.
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)