TRIBUNBATAM.id, BATAM - Asmara berdarah sepasang kekasih di Batam berujung jeruji Besi. Dua manusia yang awalnya saling mencintai berujung kematian.
Dia adalah Bella (21) dan M Tegar Aditama (19). Kini jalanan asmara yang mereka bangun hanya tinggal kenangan. Kemarahan Tegar membuatnya harus meringkuk dibalik jeruji besi.
Kedua remaja ini dipertemukan di tanah rantau yakni Batam. Bella dan Tegar sama-sama bekerja di rumah makan cepat saji yang ada di kawasan Pinguin.
Namun sayang, karena pertikaian diantara mereka, Tegar yang Khilaf akhirnya membunuh wanita yang pernah ia cintai tersebut. Kini tegar harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
Kepada penyidik unit Reskrim Polsek Lubuk Baja Kota Batam, Tegar mengakui kalau sudah membunuh Bella dengan cara sadis.
Hal itu disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja Iptu Noval Adimas kepada Tribunbatam.id
"Dia koperatif dan mengakui semua perbuatannya," sebut Noval.
Sebelum pembunuhan itu terjadi, Bella dan Tegar memang sering cekcok mulut. Masalah uang dan beberapa masalah lainnya.
Sebelumnya Tegar dan Bella mempunyai HP yang digunakan untuk bekerja. HP itu milik tegar namun Bella berencana mengirim HP itu untuk adiknya di kampung.
Hal itu yang membuat Tegar marah. "Karena Tegar merasa HP itu dia yang beli. Kok tiba-tiba dia mau kirim ke kampung. Dia tanya itu kemudian terjadilah cekcok," sebut Noval.
Selama empat bulan hidup dalam satu kamar kos yang sama. Tegar sering ribut dengan kekasihnya itu.
Apalagi masalah keuangan. Malam sebelum kejadian, Tegar mendapati Bella mengirim uang kepada ibunya di kampung. Padahal uang tersebut adalah uang gaji mereka.
"Jadi Bella dan Tegar ini gajian, uang gaji Bella dikirim ke kampungnya, sementara uang Tegar ini dipakai untuk kehidupan mereka sehari-hari. Disana Tegar marah dan menanyakan lagi. Tapi Bella malah balik marah yang membuat Tegar kembali emosi," sebut Noval.
Puncaknya, malam itu ketika baru pulang dari tempat kerja, Bella dan Tegar berjalan menuju kosannya yang ada di Blok 6 Pinguin, Kota Batam.
Disana tiba-tiba Bella meminta tegar untuk mengambilkan mangga. Dengan berat hati, Tegar yang masih emosi mengikuti permintaan Bella.
Namun niat mengambil mangga tetangga itu diurungkan oleg Tegar karena terlalu tinggi dan takut tetangganya tahu.
"Pelaku ini mengurungkan niat, takut yang punya mangga tahu dan dikira maling. Disana Bella marah dan memaki Tegar," sebut Noval lagi.
Mulut Bella mulai tak terkendali malam itu, ia memaki dan memberikan kata-kata tak pantas kepada Tegar. Bahkan hubungan orangtua tegar juga di ungkit-ungkit malam itu.
Tegar memang mempunyai latar belakang yang tidak menyenangkan. Ia lahir dalam keluarga yang tidak utuh. Orang tua Tegar sudah lama bercerai dan ibunya sudah menikah lagi namun kembali gagal dalam urusan rumah tangga.
Kata-taka yang menyayat hati Tegar adalah ketika Bella mengatakan kalau Tegar anak Janda yang tidak berguna.
Pernyataan itu membuat Tegar tetegun, matanya memerah, tubuhnya bergetar ketika mendengar pernyataan wanita yang berada di depannya itu.
Setiba di kamar kos, Tegar masih menahan emosi. Namun ia masih bisa mengendaliaknnya. Ia hanya melihat Bella yang terus mengoceh sambil mengganti pakaian kerjanya malam itu.
"Untuk menghilangkan suntuk, tegar main HP. Tapi si Bella ini terus mengoceh," sebut Noval lagi.
Muak dengan ocehan Bella, Tegar pergi ke kamar mandi dengan niat menenangkan diri. di Toilet tersebut ia membakar sebatang rokok sambil merenung.
Di toilet tersebut seolah Tegar menguatkan hatinya untuk menghabisi Bella. Iapun keluar dari Toilet dan langsung mengunci pintu.
Tidak hanya itu, ia mematikan lampu dan berbaring di samping Bella.
"Korban sempat bertanya kenapa pintu dikunci. Setelah itu tersangka mematikan lampu, korban juga menanyakan kenapa lampu dimatikan," jelasnya.
Tak lama kemudian, tersangka memutar musik DJ dari YouTube dengan volume keras.
"Tujuannya agar saat tersangka mencekik korban, tidak terdengar oleh tetangga," ungkap Noval.
Saat musik diputar, tersangka sempat mengajak korban berbicara untuk mengklarifikasi cekcok yang sebelumnya terjadi.
Tersangka meminta korban menjelaskan dan meminta maaf.
"Korban sempat meminta maaf, namun dengan nada tinggi. Itu yang menjadi pemicu awal tersangka," katanya.
Tersangka kemudian mencekik leher korban, serta menutup mulut dan hidung korban secara berulang kali hingga korban lemas.
"Mulut korban sempat mengeluarkan darah sampai akhirnya korban tidak bernapas," ungkapnya.
Setelah korban tidak bernyawa, tersangka mengelap darah yang keluar dari mulut korban.
Tersangka juga sempat memeriksa denyut nadi dan pernapasan korban, bahkan menekan dada korban.
"Tersangka sempat khawatir dan mengecek kondisi korban. Namun korban sudah meninggal dunia," jelasnya.
Tersangka kemudian merapikan tempat kejadian perkara karena darah yang keluar dari tubuh korban, dan kemudian kamar ditutup dari luar menggunakan hanger.
"Sebelum meninggalkan korban di TKP, tersangka sempat mencium dahi korban," tutup Noval.
Kasus ini masih ditangani Unit Reskrim Polsek Lubukbaja.
Polisi terus melengkapi berkas perkara untuk proses hukum lebih lanjut.(*)