Tiru Cara Peternak Bebek Kebumen Ini, Omzet Naik Drastis Cuma Modal Limbah Ikan dan Enceng Gondok
December 31, 2025 11:07 PM

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Siapa sangka, tanaman enceng gondok yang sering dianggap gulma pengganggu sungai, justru menjadi 'emas hijau' di tangan Taufiq (42).

Warga Dusun Pagebangan, Desa Bulurejo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen ini membuktikan bahwa kesuksesan bisa dimulai dari melihat potensi alam di sekitar rumah.

Agustus 2024 menjadi titik balik bagi Taufiq. Dengan keyakinan bahwa sektor pangan tak akan pernah mati, ia nekat terjun ke dunia ternak bebek secara otodidak.

Baca juga: Rasakan Sensasi Hidangan Unik di Java Heritage Hotel: Nasi Bakar Bebek Betutu dan Cheese Lontar

Awalnya, kandang miliknya hanya diisi 10 ekor bebek yang sepi.

Namun, berkat ketelatenan dan strategi cerdas memanfaatkan lingkungan pesisir, kini ribuan bebek berjejalan memenuhi kandangnya.

"Karena potensi alam kita di Bulurejo banyak enceng gondok dan banyak air makanya memutuskan ternak bebek," cerita Taufiq saat ditemui Tribunbanyumas.com, Rabu (31/12/2025).

Modal Pakan Alam

Tinggal di kawasan pesisir ternyata memberi keuntungan ganda bagi Taufiq. Selain enceng gondok yang melimpah, ia juga memanfaatkan limbah udang dan ikan yang mudah didapat sebagai campuran pakan.

Strategi 'meracik' pakan alami ini terbukti ampuh. Taufiq tidak perlu pusing dengan harga pakan pabrikan yang sering mencekik leher peternak. Dompetnya aman, bebeknya pun sehat dan gemuk.

"40 persen kita terbantu dari alam (enceng gondok dan limbah udang dan ikan)," terangnya membocorkan rahasia efisiensi biayanya.

Kewalahan Pesanan MBG

Bisnis Taufiq tak berhenti di telur mentah. Sejak empat bulan lalu, ia mulai memproduksi telur asin dengan kapasitas 300 hingga 400 butir per hari. Rupanya, langkah ini tepat sasaran.

Permintaan pasar meledak, terutama dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah. Telur asin buatan Taufiq laris manis menjadi menu andalan program tersebut, hingga membuatnya sering kelabakan memenuhi pesanan.

"Dari MBG apabila ambil, kita kasih. Karena saking banyaknya MBG kita kadang kewalahan," tuturnya.

Tak hanya itu, momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta bulan Rajab juga menjadi masa panen raya baginya. Saking tingginya permintaan, stok di kandang sendiri seringkali ludes tak bersisa, memaksanya 'meminjam' stok dari peternak lain.

"Pernah permintaan itu sehari 3.500 butir itu dari MBG dari sahabat pengasin," pungkasnya menutup obrolan.

© Copyright @2026 LIDEA. All Rights Reserved.