Jayapura (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Patrige Renwarin mengatakan sebanyak 94 orang dilaporkan meninggal dunia akibat aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) sepanjang tahun 2025.
Jumlah tersebut terungkap dari 104 kasus yang terjadi di wilayah hukum Polda Papua, yang tersebar di 21 polres dan polresta di tiga provinsi.
"KKB memang masih menjadi ancaman bagi keamanan di Tanah Papua hingga membuat warga menjadi ketakutan," kata Kapolda kepada wartawan di Jayapura, Rabu.
Ia mengatakan 94 orang yang meninggal dunia akibat tindak kekerasan yang dilakukan KKB itu terdiri atas sembilan anggota TNI, enam anggota Polri, 64 warga sipil, dan 15 orang anggota KKB.
Selain itu, tercatat 120 orang luka-luka, termasuk 43 anggota TNI dan Polri, 64 warga sipil, dan lima orang anggota KKB.
Untuk menangani gangguan yang dilakukan KKB, kata Patrige, pihaknya mendorong pemda, DPRD, SKPD, dan tokoh masyarakat serta tokoh agama untuk tampil di garis depan.
"Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam mendukung pendekatan humanis yang dilakukan Polri, dalam hal ini jajaran Polda Papua, sehingga dengan tampilnya pemda, DPRD dan para tokoh diharapkan dapat menciptakan situasi yang lebih aman dan kondusif," ujar Patrige.
Kapolda menambahkan saat ini pihaknya lebih melakukan pendekatan humanis yang diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan yang selama ini menjadi pemicu gangguan keamanan.
"Dengan pendekatan humanis diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan kondusif di Tanah Papua," kata Kapolda.







