Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Aksi unjuk rasa selama 8 jam warga Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, yang menuntut mundurnya dua perangkat desa yang diduga menyelewengkan dana desa dengan cara memalsukan tanda tangan akhirnya membuahkan hasil.
Sekretaris Desa (Sekdes) Jeruk, Supriyanto akhirnya bersedia mengundurkan diri.
Sejak pukul 09.00 WIB, warga telah memadati kantor desa setempat.
Warga pun menuntut Sekdes dan Kaur Perencanaan Pembangunan mundur.
Baca juga: Diduga Palsukan Tanda Tangan, 2 Perangkat Desa Jeruk Boyolali Digeruduk dan Dituntut Warga Mundur!
Mediasi antara perwakilan warga, Perangkat Desa yang dihadiri dari Polres Boyolali, Kodim 0724 Boyolali, Inspektur jenderal Pembantu 1 Inspektorat Boyolali, Camat Selo, dan pejabat terkait awalnya berjalan alot.
Sementara di luar kantor, di pendopo warga terus mendesak agar Sekdes tersebut mundur.
Bahkan warga juga terus membuat bising dengan menggeber sepeda motor dan mesin pemotong pohon.
Hingga akhirnya Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto masuk ke dalam ruang mediasi.
Sekdes Jeruk, Supriyanto akhirnya luluh.
Dia bersedia menanggalkan jabatannya sebagai Sekdes asal ada jaminan keamanan dan keselamatan.
Kapolres pun kemudian keluar untuk menenangkan warga.
Rosyid melalui pengeras suara menyatakan tak hanya akan mengundurkan diri, Supriyanto juga akan mengembalikan dana yang telah digelapkan.
"Yang kedua, setelah ini PJ Kades akan membuat laporan polisi di Polres Boyolali," tegas Kapolres yang langsung disambut tepuk tangan dan sorak gembira dari warga.
Bahkan, Kapolres menyatakan akan memproses siapapun yang menggelapkan dana desa.
Baca juga: Kemplang Dana Desa hingga Jadi Tersangka dan Buron, Kades Sugihan Wonogiri Segera Dinonaktifkan
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tenang dan menjaga kondusifitas masyarakat di Desa Jeruk.
"Sama-sama kita jaga desa Jeruk ini keamanannya, keasriannya," tambahnya.
Setengah jam kemudian, Supriyanto yang dikawal ketat aparat keluar dan menyampaikan pernyataan pengunduran dirinya dihadapan warga.
Supriyanto kemudian meninggalkan kantor desa dengan pengawalan ketat aparat polisi.
Dia pulang dengan diantar mobil polisi. (*)
(*)