Tamu Syok Disuguhi Mie Instan di Pesta Pernikahan padahal Pengantin Wanita Adalah Koki Profesional
December 31, 2025 11:27 PM

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah pesta pernikahan yang digelar oleh sepasang pengantin menjadi sorotan dan memicu kemarahan para tamu undangan.

Acara yang seharusnya menjadi momen sakral dan penuh kebahagiaan tersebut justru meninggalkan kesan buruk bagi para tamu yang hadir, setelah mengetahui bahwa hidangan utama yang disajikan hanyalah mi instan.

Kejadian ini semakin mengejutkan karena pengantin wanitanya diketahui berprofesi sebagai koki profesional.

Dikutip dari Sanook.com Rabu (31/12/2025), pasangan pengantin tersebut sebelumnya mengundang tamu dengan mencantumkan pilihan menu makan malam dalam undangan pernikahan.

Dalam undangan tertulis pilihan “ayam atau ikan”, sehingga para tamu berasumsi akan disuguhi hidangan layak sebagaimana pesta pernikahan pada umumnya.

Namun, harapan tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan yang mereka temui di hari acara.

Seorang tamu yang hadir dalam pesta tersebut menceritakan pengalamannya melalui unggahan di platform Reddit. Ia mengungkapkan bahwa setibanya di lokasi pernikahan, para tamu justru disambut dengan sajian mi instan dalam cup.

Setiap tamu menerima mi kering lengkap dengan satu bungkus bumbu, tanpa adanya hidangan utama lain sebagaimana yang telah dijanjikan sebelumnya.

Kekecewaan para tamu semakin memuncak setelah mengetahui bahwa pengantin wanita merupakan seorang koki profesional.

Fakta tersebut membuat banyak tamu merasa heran dan tidak dapat menerima keputusan pasangan pengantin dalam menyajikan makanan kepada para undangan.

Salah satu tamu bahkan menyebut pesta tersebut sebagai pesta pernikahan terburuk yang pernah ia hadiri, meskipun dirinya mengaku bukan orang yang mudah mengeluh atau pilih-pilih soal makanan.

Dalam pesta tersebut, mi instan disajikan dalam bentuk bar swalayan. Para tamu harus menyiapkan sendiri makanan mereka dengan mengambil mi, menuangkan air panas, dan mencampurkan bumbu.

Selain mi instan, pelengkap yang tersedia hanya berupa potongan dadu ham serta sayuran dalam jumlah terbatas yang telah dimasak sebelumnya. Tidak ada hidangan lain yang disediakan untuk melengkapi santapan para tamu.

Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pasangan pengantin yang meminta para tamu membawa minuman sendiri.

Dengan konsep tersebut, pesta pernikahan tersebut praktis tidak menyediakan konsumsi yang memadai bagi para undangan.

Sejumlah tamu mengaku datang dalam keadaan lapar karena mengira akan disediakan makan malam yang layak sesuai dengan informasi dalam undangan.

Seorang tamu perempuan mengungkapkan bahwa dirinya dan pasangannya bahkan belum sempat makan malam sebelum datang ke pesta.

Mereka berharap dapat menikmati hidangan di acara pernikahan tersebut. Namun setelah mendapati hanya mi instan sebagai makanan utama, keduanya terpaksa meninggalkan pesta dalam keadaan lapar.

Setelah acara selesai, mereka harus membeli makanan cepat saji untuk sekadar mengganjal perut.

Tamu tersebut juga menambahkan bahwa pasangan pengantin sebenarnya tidak terlihat mengalami kesulitan ekonomi.

Menurut informasi yang ia ketahui, pasangan itu baru saja membeli sebuah rumah dan telah memesan perjalanan bulan madu ke Kuba.

Fakta tersebut menimbulkan dugaan bahwa keputusan menyajikan mi instan bukan disebabkan oleh keterbatasan dana, melainkan semata-mata sebagai upaya menghemat anggaran pernikahan.

Di tengah kemarahan para tamu, muncul pula sejumlah komentar yang mencoba membela pasangan pengantin.

Beberapa orang menduga bahwa mungkin telah terjadi kesalahan dalam pengaturan katering atau miskomunikasi dengan pihak penyedia makanan. Namun, tamu yang merasa dirugikan dengan tegas membantah anggapan tersebut.

Ia menyatakan bahwa tidak ada kesalahan teknis dalam penyajian makanan. Menurut pengakuannya, pasangan pengantin justru menyediakan makanan berbeda untuk sekelompok tamu tertentu yang dianggap sebagai tamu khusus.

Kejadian ini kemudian menyebar luas di media sosial dan memicu perdebatan sengit di kalangan warganet. Banyak yang menilai tindakan pasangan pengantin tidak menghormati para tamu undangan, terutama karena informasi dalam undangan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Pesta pernikahan tersebut akhirnya lebih dikenal karena kontroversi penyajian mi instan daripada kebahagiaan pasangan pengantin, meninggalkan kesan mendalam bagi para tamu yang hadir dan menjadi perbincangan luas di dunia maya.

(cr31/tribun-medan.com)

© Copyright @2026 LIDEA. All Rights Reserved.