Tapanuli Selatan, Sumatera Uta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menginap di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada malam pergantian tahun sebelum melanjutkan agenda kerja ke Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, pada keesokan harinya.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, saat memberikan pernyataan kepada wartawan di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Rabu, menyampaikan bahwa Presiden bermalam di Tapsel dan menghabiskan malam tahun baru bersama warga setempat, lalu akan melanjutkan peninjauan ke Aceh Tamiang, Aceh, pada Kamis (1/1) pagi.

"Besok ke Aceh Tamiang. Jadi, Bapak Presiden menginap di sini, Tapanuli Selatan, bermalam tahun baru bersama warga, besok pagi ke Aceh Tamiang," katanya.

Teddy mengatakan Presiden Prabowo dijadwalkan menuju Aceh Tamiang untuk meninjau pembangunan rumah hunian yang dilaksanakan BPI Danantara.

Menurut Teddy, pembangunan rumah hunian yang diinstruksikan langsung Presiden Prabowo tersebut ditargetkan sekitar 500 hingga 600 unit.

"Ada rumah hunian yang dibuat Danantara instruksi Bapak Presiden, besok kita cek. Seharusnya 500–600 (hunian). Insyaallah jadi, ya besok kita cek," katanya.

Sebelumnya, Teddy menyampaikan Presiden Prabowo dijadwalkan menyambut pergantian tahun bersama warga di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dengan mengunjungi lokasi pengungsian di Posko Pengungsian Batu Hula, Batang Toru, Rabu malam.

"Malam tahun baru, Pak Presiden menginap di sini, Tapanuli Selatan, kemudian ya mungkin makan malam bersama warga setempat kemudian salam-salaman di sana, kemudian ada nonton film, layar tancap gitu bersama warga," ujarnya.

Teddy mengatakan kegiatan bersama warga tersebut dijadwalkan berlangsung pada waktu makan malam, sekitar pukul 19.00 WIB.

Dia menuturkan warga terdampak bencana di wilayah Batang Toru sebagian besar telah kembali ke rumah masing-masing. Meskipun demikian, lokasi pengungsian masih tetap beroperasi dan difungsikan sebagai pusat layanan masyarakat.

Di lokasi tersebut masih tersedia dapur umum serta logistik, sehingga warga dapat datang sewaktu-waktu untuk mengambil kebutuhan atau sekadar singgah.

"Di pengungsian itu tetap ada dapur, kemudian logistik di situ jadi kadang kala masyarakat datang dan kembali," katanya.