TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menggelar acara Lepas Tahun 2025 dan Sambut Tahun Baru 2026 di Kota Sorong, Rabu (31/12/2025) malam.
Momentum pergantian tahun ditandai doa bersama lintas agama yang dipimpin lima tokoh agama, masing-masing mewakili Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha.
Baca juga: Hujan Deras Iringi Malam Tahun Baru 2026 di Kota Sorong, Ratusan Polisi Amankan Titik Keramaian
Acara dilanjutkan prosesi bersulang dan saling bersalaman antara Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu bersama jajaran pejabat, Forkopimda, serta tamu undangan, sebagai wujud kebersamaan menyongsong tahun baru.
Elisa Kambu mengajak seluruh elemen masyarakat agar terus bergandengan tangan membangun Papua Barat Daya.
"Hanya dengan suasana aman dan damai, kita bisa membangun Papua Barat Daya yang sejahtera," ujarnya.
Baca juga: Polres Sorong Selatan Kerahkan 145 Personel Amankan Ibadah Kunci Tahun dan Malam Tahun Baru 2026
Ia menambahkan, seluruh masyarakat Papua Barat Daya adalah bagian dari orang-orang pilihan yang dipersatukan Tuhan buat membangun daerah ini.
Oleh karena itu, seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat agar meninggalkan perbedaan dan dinamika masa lalu, serta menatap 2026 dengan semangat baru.
“Kalau ada yang kurang pas di tahun lalu, itu bagian dari proses. Mulai 1 Januari 2026, kita harus solid, rapatkan barisan, dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan Papua Barat Daya menuju Indonesia Emas," kata Gubernur Elisa.
Putra Maybrat ini mengajak seluruh masyarakat agar optimistis menghadapi masa depan dengan doa, kebersamaan, dan kerja nyata.
Menurut Elisa, masa lalu boleh dikenang, tetapi masa depan harus dibangun dengan harapan, iman, dan kerja bersama.
Di lokasi lainnya, di Masjid Al-Azhar, Kota Sorong digelar Zikir dan Doa Muhasabah Akhir Tahun 2025.
Kegiatn dihadiri sejumlah tokoh keagamaan serta pimpinan lembaga Islam di Papua Barat Daya.
Baca juga: Kapolda Papua Barat Daya Larang Pemda Gelar Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru
Di antaranya Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Papua Barat Daya Kisman Rahayaan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sorong Abdul Manan Fakaubun, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong Muhdar Wailegi, pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Azhar, serta para jemaah.
Abdul Manan mengatakan, pergantian tahun hendaknya dijadikan sebagai momentum introspeksi diri.
“Pergantian tahun bukan sekadar perubahan angka, tetapi menjadi waktu yang tepat untuk bermuhasabah, memperbaiki diri, dan makin mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujarnya.
Baca juga: 40 Pantun Sambut Tahun Baru 2026: Penuh Makna hingga Undang Tawa, Cocok Dibagi di Medsos
Ketua DMI Papua Barat Daya Kisman Rahayaan mengapresiasi zikir dan doa bersama karena memiliki makna penting bagi umat Islam.
"Kegiatan ini penting untuk memperkuat keimanan umat sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat, khususnya dalam menyongsong tahun baru," katanya.
Menurut Kisman, melalui muhasabah akhir tahun, diharapkan memasuki Tahun Baru 2026 dengan semangat baru, hati yang bersih, serta tekad menjadi pribadi lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan/ismail saleh)