5 Dampak Paparan Polusi Udara, Sebabkan Berat Badan Lahir Rendah pada Bayi
January 01, 2026 05:42 AM

TRIBUNHEALTH.COM - Polusi udara merupakan salah satu hal yang memang dikenal berbahaya untuk kesehatan.

Masalah polusi selama ini identik tidak ramah dengan kondisi paru.

Namun ternyata tidak hanya itu saja.

Polusi udara rupanya dapat mengancam kesehatan lewat berbagai cara.

Bahkan, dalam jangka panjang turut meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Pada anak, paparan polusi selama kehamilan juga berisiko membuat berat badan lahir rendah.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Infeksi saluran pernapasan

Ilustrasi - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Ilustrasi - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) (NET)

Menurut American Lung Association, polusi udara meningkatkan risiko infeksi paru-paru, terutama pada anak-anak.

Infeksi ini menyerang saluran pernapasan dan paru-paru, dan meliputi pneumonia, bronkiolitis, bronkitis akut, dan infeksi virus saluran pernapasan bagian bawah.

Kondisi ini juga berkontribusi terhadap 14 persen kematian prematur pada tahun 2019, menurut data WHO.

Baca juga: 4 Tips agar Anak Gak Cuma Main HP Selama Libur Sekolah

2. Memperparah PPOK

Asosiasi Paru-Paru Amerika mencatat, paparan polusi udara dapat mempersulit pernapasan bagi penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Gejala yang parah dapat menyebabkan rawat inap dan bahkan kematian.

WHO mencatat 14% kematian prematur pada tahun 2019 (secara global) disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis.

3. Kanker paru

ilustrasi menjaga kesehatan paru-paru
ilustrasi menjaga kesehatan paru-paru (grid.id)

Studi tersebut mencatat bahwa “PM2.5 dari berbagai sumber membawa berbagai zat beracun, seperti sulfat, senyawa organik, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan logam berat, yang dianggap sebagai karsinogen utama yang meningkatkan risiko kanker paru-paru.

WHO juga mencatat bahwa pada tahun 2019, 4% kematian prematur disebabkan oleh kanker paru-paru.

Baca juga: Mengalami 6 Hal Ini pada Pagi Hari Bisa Jadi Tanda Awal Serangan Jantung

4. Penyakit jantung dan stroke

WHO mencatat bahwa pada tahun 2019, 68% kematian prematur terkait polusi udara luar ruangan disebabkan oleh penyakit jantung iskemik dan stroke.

Sebuah studi dalam Jurnal Annals of Indian Academy of Neurology mencatat bahwa polusi udara merupakan kontributor signifikan terhadap penyakit kardiovaskular, termasuk stroke iskemik (IS), dengan angka kematian dan morbiditas yang substansial.

5. Berat badan lahir rendah

ilustrasi seorang ibu setelah melahirkan
ilustrasi seorang ibu setelah melahirkan (freepik/nataliaderiabina)

Data survei dari sebuah studi di PLoS Global Public Health menunjukkan bahwa ibu yang terpapar peningkatan kadar PM2.5 memiliki peluang 70% lebih tinggi untuk melahirkan prematur dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar.

Peluang melahirkan bayi dengan berat badan rendah meningkat sebesar 40?gi ibu yang menghadapi tingkat polusi udara yang lebih tinggi.

American Lung Association mengaitkan berat badan bayi rendah dengan angka kematian bayi.

(TribunHealth.com)

© Copyright @2026 LIDEA. All Rights Reserved.