Curhat Wanita Rahimnya Baru 'Tumbuh' di Usia 21 Tahun gegara Penyakit Langka
GH News September 16, 2024 01:05 PM

Seorang wanita di Australia menceritakan pengalamannya terlahir dengan kondisi langka yang membuat dia memiliki rahim tak sempurna. Dia menyadari ada yang aneh dengan tubuhnya setelah tak mengalami menstruasi sama sekali.

Ashley Reilly (21) awalnya merasakan kejanggalan saat usianya 16 tahun. Saat itu hampir semua temannya sudah mengalami menstruasi, tapi tidak dengan dia.

"Saya nggak pernah (haid), awalnya tidak sadar kalau itu tak normal," tutur Ashley kepada News AU.

Karena merasa tak nyaman, dia pun akhirnya mengunjungi dokter bersama ibu dan tantenya. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anatomi reproduksi Ashley tidak berkembang sempurna.

Ashley tidak memiliki rahim, tak punya serviks dan saluran vaginanya pendek. Kondisi yang dialaminya disebut sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH), penyakit langka yang ditandai dengan kurangnya perkembangan atau tidak adanya vagina dan rahim, meskipun alat kelamin luarnya normal.

Diagnosisnya menandai dimulainya perjalanan lima tahun melalui berbagai janji temu dengan dokter spesialis, pemindaian, tes darah, dan MRI. Ia juga diberi obat untuk hormon estrogen.

Namun dia terkejut saat pemeriksaan terakhir menunjukkan ada rahim yang 'tumbuh' di organ reproduksinya.

"Saya kaget sampai tidak bisa berkata-kata," tutur Ashley.

Wanita dengan MRKH syndrome masih memiliki vulva atau vagina luar yang normal dan umumnya juga memiliki indung telur atau ovarium yang masih berfungsi. MRKH syndrome hanya memengaruhi alat kelamin wanita bagian dalam tertentu yang meliputi vagina dan rahim.

Ashley mengatakan kondisnya termasuk langka dengan mengatakan kebanyakan pasien MRKH syndrome tidak dapat "menumbuhkan" rahim hanya dengan mengonsumsi estrogen. Dia diberi tahu bahwa jika rahimnya terus tumbuh, ada kemungkinan dia hamil, tetapi IVF kemungkinan akan membantunya karena indung telurnya tidak terlalu aktif.

Rahimnya yang 'tumbuh' juga memungkinkan dia akhirnya bisa mengalami menstruasi.

Tapi dia mengalami masalah lain. Hasil rontgen seluruh tubuh menunjukkan bahwa ia menderita skoliosis akibat hormon, dan karena kondisinya, kepadatan dan ukuran tulangnya setara dengan anak berusia 14 tahun.

"Memang ada harapan untuk punya anak, tapi saya tidak mau terlalu berharap," tutur dia.




© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.