Wacana Wajibkan Fitur ESC di Mobil Baru, Begini Cara Kerja dan Manfaatnya
kumparanOTO September 19, 2024 09:20 AM
Kepala Seksi Penggunaan Kendaraan Bermotor, Korps Lalu Lintas Polri, Komisaris Polisi Deni Setiawan mengusulkan ada enam fitur tambahan yang wajib ada di mobil keluaran terbaru. Salah satu di antaranya adalah Electronic Stability Control (ESC).
Adapun, enam fitur yang akan ditambah pada revisi Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan meliputi ABS, blind spot detection, traction control system, Advanced Rider Assistance Systems (ARAS), connected vehicle technology, dan ESC. Saat ini revisi aturan tersebut masih digodok oleh Kementerian Perhubungan.
Pakar Desain Produk dan Pengamat Otomotif Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan, ESC merupakan fitur yang bekerja dengan mengandalkan berbagai sensor untuk memantau dan mengontrol stabilitas kendaraan.
“Sensor kecepatan roda mengukur rotasi setiap roda, sensor sudut kemudi mendeteksi arah setir yang diputar, sensor yaw rate mengukur tingkat rotasi kendaraan di sekitar sumbu vertikalnya, dan sensor akselerasi lateral memantau percepatan samping. Data dari sensor-sensor ini dikirim ke ECU (Electronic Control Unit) yang memproses informasi dan membandingkannya dengan perilaku kendaraan yang diinginkan,” buka Yannes saat dihubungi kumparan Rabu (11/9).
Dari proses tersebut, kata Yannes, ECU bakal mendeteksi gejala oversteer atau understeer.
“Komponen yang harus ada untuk mendukung ESC mencakup ABS, yang mencegah roda terkunci saat pengereman, serta Traction Control yang menghindari selip roda saat akselerasi,” ungkapnya.
Selain itu, sistem kemudi juga penting untuk mengirimkan input dari pengemudi, sementara sistem manajemen mesin memungkinkan penurunan tenaga mesin jika diperlukan. Semua komponen ini bekerja bersama untuk menjaga kendali dan stabilitas kendaraan.
Menurut Yannes, sistem ESC cukup mahal karena membutuhkan berbagai komponen tambahan yang harus terpasang pada mobil. Komponen-komponen seperti sensor kecepatan roda, sensor yaw rate, sensor sudut kemudi, dan sensor akselerasi lateral semuanya merupakan perangkat penting yang membutuhkan teknologi presisi.
“Lalu harus ada software controller yang diprogram ke dalam ECU (Electronic Control Unit) untuk mengolah data dari berbagai sensor. Seluruh sistem harus terintegrasi dengan baik agar bisa bekerja secara akurat dan cepat dalam mengoreksi kestabilan kendaraan,” tuntasnya.
Ilustrasi oversteer. Foto: dok. Carwow
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.