Kenapa Nenek Moyang Membuat Gambar di Gua hingga Tebing Tinggi?
GH News September 16, 2024 06:04 PM
-

Gambar-gambar purba kadang muncul di tempat yang tidak terduga. Beberapa di antaranya berada di tebing sangat tinggi, sebagian yang lain di langit-langit gua.

Sekilas, para nenek moyang manusia tampak harus bersusah-susah naik semacam tangga untuk menggambar seni cadas (di atas batu) tersebut. Namun sebetulnya, bagaimana nenek moyang memilih tempat untuk digambar?

Gambar Cadas di Langit-langit & Tempat Sulit

Grotte Chauvet - UNESCO World Heritage Site melalui Google Arts & Culture menjelaskan, orang-orang prasejarah memilih tempat menggambar bukan berdasarkan kemudahan aksesnya, tetapi berdasarkan relief alami dan posisi topografi yang dapat dimanfaatkan.

Contohnya di Gua Chauvet, Ardeche, Prancis. Gambar rusa, bison, hingga badak berbulu digambar pada area-area Gua Chauvet yang susah dijangkau hanya dengan berdiri biasa.

Diperkirakan, keputusan ini diambil karena para seniman prasejarah itu ingin menggambar di area dinding tanah liat dengan relief berkelok. Karena itu, dinding-dinding gua yang tepat di depan mata mereka justru dibiarkan tidak bergambar.

Gambar Gua Tertua di Dunia dari Indonesia

Praktik menggambar di area-area gua yang sulit dijangkau juga tampak pada gambar gua tertua di dunia. Gambar tersebut berlokasi di Leang Karampuang, Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia, seperti dijelaskan Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR Arbastra) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam Google Arts & Culture.

Pada ekspedisi seni cadas 2017, petugas cagar budaya Oki Amrullah melihat jejak warna merah di bukaan sempit gua. Letaknya di karst Bukit Karampuang, pada ketinggian 4 meter.

Oki lalu mengajak para anggota tim ekspedisi untuk susur gua lebih jauh dengan memanjat. Butuh waktu bagi mereka agar dapat menemukan rute yang lebih mudah diakses untuk melihat jejak-jejak lukisan dari 52.000 tahun itu, mulai dari stensil tempelan telapak tangan manusia maupun gambar manusia, babi, hingga anoa.

Awal dan Akhir Seni Gua

Praktik menggambar di gua (cave art) ini diperkirakan berlangsung selama 30.000 tahun. Sementara gambar gua tertua di dunia di Indonesia berusia 51.200 tahun, gambar tertua di Eropa yang terletak El Castillo, Spanyol, diperkirakan dibuat 41.000 tahun lalu.

Diperkirakan, berakhirnya praktik seni gua punya kaitan dengan berakhirnya Zaman Es terakhir. Orang-orang prasejarah mulai bermukim di luar gua, menjinakkan hewan, dan bertani.

Saat sudah terbiasa bermukim, nenek moyang tidak lagi ramai-ramai berlindung dari hewan buas, cuaca tidak bersahabat, dan bencana alam di relung-relung gua. Alhasil, karya-karya peninggalan mereka selanjutnya lebih banyak ditemukan peneliti di reruntuhan rumah dan rumah ibadah.




© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.