Materi IPA Kurikulum Merdeka Kelas 7 SMP BAB 7, Mengenai Berbagai Macam Benda Langit
Joko Widiyarso September 20, 2024 08:32 AM

TRIBUNJOGJA.COM - selain planet, ada banyak sekali benda langit lain yang menjadi penghuni Tata Surya. 

Pembahasan kita kali ini akan dibatasi pada benda langit yang memberi banyak pengaruh terhadap kehidupan di Bumi.

Yuk simak bersama!

Satelit

Bumi disebut satelit Matahari karena mengelilingi Matahari.

Bulan disebut satelit Bumi karena mengelilingi Bumi. 

Meski demikian, kita sudah terbiasa menyebut satelit hanya untuk benda-benda langit yang berputar mengelilingi planet. 

Satelit adalah objek buatan manusia atau alami yang mengorbit planet, bulan, atau benda langit lainnya. 

Satelit buatan, yang sering kita sebut satelit, dirancang untuk berbagai tujuan, termasuk komunikasi, pengamatan bumi, cuaca, dan penelitian ilmiah. 

Satelit ini diluncurkan ke luar angkasa dengan roket dan kemudian ditempatkan pada orbit tertentu.

Tercatat oleh NASA ada lebih dari 200 satelit di Tata Surya.

Ada beberapa jenis satelit, termasuk satelit geostasioner yang berada di orbit tetap di atas garis khatulistiwa, dan satelit polar yang mengorbit bumi dari kutub ke kutub. 

Satelit komunikasi, misalnya, memfasilitasi transmisi data, televisi, dan telepon dengan mengirimkan sinyal dari satu titik ke titik lainnya.

Sementara itu, satelit pengamatan bumi digunakan untuk memantau lingkungan, bencana alam, dan sumber daya alam.

Satelit juga berperan penting dalam sistem navigasi, seperti GPS, yang membantu pengguna menentukan posisi mereka dengan akurasi tinggi.

Selain manfaat praktisnya, satelit juga memberikan wawasan tentang alam semesta, memungkinkan penelitian tentang planet, bintang, dan galaksi. 

Dengan perkembangan teknologi, satelit terus mengalami inovasi, meningkatkan kapasitas dan kemampuannya untuk mendukung kehidupan sehari-hari serta penelitian ilmiah.

Planet Kerdil

Planet kerdil adalah objek astronomi yang cukup besar untuk memiliki bentuk bulat tetapi tidak cukup besar untuk membersihkan orbitnya dari benda-benda lain.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh International Astronomical Union (IAU) pada tahun 2006.

Contoh terkenal dari planet kerdil adalah Pluto, yang sebelumnya dianggap sebagai planet kesembilan dalam tata surya kita.

Planet kerdil memiliki beberapa karakteristik kunci.

Mereka biasanya terbuat dari bahan seperti es, batu, atau campuran keduanya.

Orbit mereka seringkali eksentrik dan dapat terletak di daerah yang lebih jauh dari matahari, seperti sabuk Kuiper.

Selain Pluto, beberapa planet kerdil lain yang diakui adalah Eris, Haumea, dan Makemake.

Keberadaan planet kerdil memberikan wawasan penting tentang pembentukan dan evolusi tata surya.

Mereka juga menantang definisi tradisional tentang apa itu planet, membuka diskusi lebih lanjut dalam komunitas astronomi.

Dengan terus ditemukannya objek-objek baru di luar orbit Neptunus, pemahaman kita tentang planet kerdil dapat terus berkembang.

Asteroid

Memiliki nama lain yaitu planet minor atau planetoid, asteroid adalah benda langit yang juga mengorbit pada Matahari.

Ukurannya jauh lebih kecil dibanding planet. 

Ada tiga kelompok asteroid yang diketahui saat ini, yaitu Sabuk Asteroid Utama, Trojan, dan Asteroid Dekat Bumi. 

Saat ini sudah 995.413 buah asteroid yang ditemukan di Tata Surya.


Asteroid memiliki berbagai bentuk dan komposisi, dan dibagi menjadi tiga kategori utama: C-type (karbon), S-type (silikat), dan M-type (logam).

 C-type adalah yang paling umum, sementara S-type lebih sering ditemukan di bagian dalam sabuk asteroid.

Asteroid dapat menjadi target penelitian yang penting karena mereka menyimpan informasi tentang kondisi awal tata surya.

Beberapa asteroid, seperti Ceres, juga diakui sebagai planet kerdil. 

Asteroid memiliki potensi untuk menimbulkan dampak besar jika bertabrakan dengan Bumi, sehingga pengawasan terhadap objek-objek ini menjadi penting dalam astronomi dan astrobiologi. 

Meteoroid, Meteor, Meteorit

Meteoroid adalah istilah yang digunakan untuk menyebut benda-benda kecil yang berada di luar angkasa, biasanya berukuran dari beberapa milimeter hingga beberapa meter.

Meteoroid dapat berasal dari berbagai sumber, seperti puing-puing dari asteroid, komet yang menguap, atau hasil dari tabrakan antar objek di luar angkasa.

Mereka merupakan bagian dari populasi besar objek yang mengorbit matahari dan berpotensi memasuki atmosfer Bumi.

Meteor terjadi ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

Saat meteoroid meluncur ke atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan suhu meningkat drastis, yang mengakibatkan benda tersebut terbakar dan menghasilkan cahaya yang sangat terang.

Fenomena ini dikenal sebagai meteor, atau sering disebut "bintang jatuh."

Meteor dapat terlihat dalam berbagai bentuk, dari cahaya lembut hingga kilatan yang sangat terang, dan biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik.

Jika meteoroid berhasil melewati atmosfer dan mencapai permukaan Bumi, benda tersebut disebut meteorit.

Meteorit dapat bervariasi dalam ukuran, komposisi, dan jenis, dan sering kali menjadi objek penelitian yang penting bagi ilmuwan.

Mereka memberikan wawasan tentang asal usul tata surya, komposisi planet, dan proses yang terjadi di luar angkasa.

Komet

Komet adalah benda langit yang berasal dari sisa-sisa pembentukan Tata Surya. 

Ia dapat berupa debu, batu, maupun es. 

Seperti juga benda langit lainnya di Tata Surya, sisa-sisa pembentukan Tata Surya ini bergerak mengikuti orbit tertentu. 

Saat posisinya terlalu dekat dengan Matahari, komet menjadi panas dan memuntahkan gas dan debu. 

Pemanasan yang lama menyebabkan komet berpendar di bagian intinya dan membentuk semacam ekor cahaya yang membentang panjangnya hingga jutaan km. 

Ukuran kepala yang bersinar ini bisa berkali lipat besarnya dibandingkan ukuran semula.

Komet memiliki orbit yang lebih lonjong dibandingkan benda langit lain.

Sebagian komet muncul sekali saja selama hidupnya, namun ada juga komet-komet yang muncul secara periodik, berulang kehadirannya dalam kurun waktu tertentu. 

Contoh komet ini adalah Komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali, Komet Hartley setiap 6 tahun sekali, dan Komet Encke setiap 3 tahun sekali. 

Kemunculan yang berulang ini berhubungan dengan periode orbit mereka mengelilingi Matahari.

( MG - Putri masayu ranitya )

 

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.