GridHealth.id -Mengantuk di pagi hari adalah kondisi yang umum terjadi pada banyak orang, terutama ketika mereka merasa tidak mendapatkan tidur yang cukup atau berkualitas pada malam sebelumnya.
Namun, jika rasa kantuk ini terjadi secara terus-menerus dan mengganggu aktivitas, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius pada kesehatan.
Artikel ini akan membahas penyebab umum mengantuk di pagi hari serta apakah kondisi ini berbahaya bagi tubuh.
Idealnya, orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam.
Jika kurang dari itu, tubuh tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk memulihkan energi dan fungsi tubuh secara optimal, sehingga menyebabkan rasa kantuk di pagi hari.
Sleep apnea, misalnya, menyebabkan pernapasan berhenti sementara saat tidur, yang mengakibatkan seseorang sering terbangun dan tidak mendapatkan tidur yang berkualitas.
Hal ini bisa membuat seseorang merasa sangat lelah dan mengantuk di pagi hari.
Kafein, terutama jika dikonsumsi di sore atau malam hari, bisa membuat seseorang sulit tidur di malam hari dan menyebabkan kantuk di pagi hari.
Ritme sirkadian adalah siklus alami tidur-bangun tubuh yang diatur oleh cahaya dan kegelapan.
Ketika pola tidur tidak konsisten, tubuh akan kesulitan menyesuaikan waktu tidur yang optimal, menyebabkan rasa kantuk di pagi hari.
Orang yang mengalami depresi sering kali mengalami insomnia atau tidur berlebihan, yang keduanya bisa menyebabkan kelelahan dan kantuk di pagi hari.
Stres berlebihan juga dapat membuat seseorang sulit tidur dengan nyenyak di malam hari.
Kurangnya cairan dalam tubuh menyebabkan penurunan fungsi organ-organ tubuh, termasuk otak, yang bisa menimbulkan rasa kantuk berlebih di pagi hari.
Ketika seseorang tidak cukup terkena cahaya matahari di pagi hari, ritme tidur mereka bisa terganggu, menyebabkan rasa kantuk meskipun telah tidur cukup.
Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan tubuh merasa lelah, lemas, dan mudah mengantuk, termasuk di pagi hari.
Penggunaan obat-obatan ini harus dipantau agar tidak menyebabkan gangguan tidur jangka panjang.
Namun, jika rasa kantuk ini terjadi secara terus-menerus, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan berpotensi berbahaya dalam beberapa aspek:
Hal ini bisa membuat seseorang sulit menyelesaikan tugas-tugas mereka secara efisien, bahkan bisa mengakibatkan kesalahan yang merugikan.
Mengemudi dalam keadaan mengantuk dapat meningkatkan risiko kecelakaan serius.
Rasa kantuk yang mengganggu refleks dan respon juga meningkatkan kemungkinan cedera di tempat kerja.
Sleep apnea, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Oleh karena itu, jika kantuk berlebih terus berlanjut, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Ketika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup atau berkualitas, mereka lebih rentan mengalami perubahan suasana hati, mudah marah, serta gangguan kecemasan dan depresi.
Kondisi ini bisa memperburuk kesehatan secara keseluruhan dan mempengaruhi hubungan sosial.
Tidur yang Cukup: Pastikan Moms mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam, yaitu sekitar 7-9 jam bagi orang dewasa.
Rutinitas Tidur yang Teratur: Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan, untuk membantu tubuh mengatur ritme sirkadian.
Kurangi Konsumsi Kafein: Batasi konsumsi kafein, terutama di sore atau malam hari, agar tidak mengganggu waktu tidur.
Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi rasa kantuk di pagi hari.
Konsumsi Air yang Cukup: Pastikan tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari untuk menghindari rasa lelah akibat dehidrasi.
Jika rasa kantuk ini terus berlanjut, penting untuk mencari tahu penyebabnya dan berkonsultasi dengan tenaga medis.
Dengan perbaikan pola tidur, gaya hidup sehat, dan pengelolaan stres yang baik, masalah kantuk di pagi hari bisa diatasi, sehingga Moms dapat menjalani aktivitas dengan lebih produktif dan sehat.