Sebelum Coblosan Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil Berencana Temui Jokowi Usai Tidak Jadi Presiden 
Sigit Nugroho September 20, 2024 04:32 PM

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta yakni Ridwan Kamil alias RK berencana menemui mantan gubernur terdahulu yaitu Joko Widodo alias Jokowi. 

Meski demikian, rencana itu akan dilakukan saat Jokowi sudah tidak menjabat sebagai Presiden RI.

Masa jabatan Jokowi sebagai Presiden RI akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

"Pak Jokowi mah masih presiden. Pak Jokowi beres kan 20 Oktober," kata Ridwan Kamil di Warakas, Jakarta Utara, Jumat (20/9/2024).

Ridwan Kamil berujar bahwa kemungkinan dirinya akan bertemu Jokowi usai purna tugas sebagai presiden dan sebelum pencoblosan Pilkada 2024 pada tanggal 27 November mendatang.

"Pencoblosan 27 November. Nah, nanti di rentang waktu itu saja," ujar Ridwan Kamil.

Sebelumnya, Ridwan Kamil-Suswono sudah bertemu dengan sejumlah mantan gubernur Jakarta di antaranya Fauzi Bowo alias Foke dan Sutiyoso. 

Ridwan Kamil juga mengaku sedang buka komunikasi dengan Anies Baswedan untuk silaturahmi.

Janji Bekerja Banyak di Kalangan Menengah Bawah

Selain itu, Ridwan Kamil jadi sasaran emak-emak saat tiba di kawasan Warakas, Jakarta Utara pada Jumat (20/9/2024).

Adapun kedatangan Ridwan Kamil, untuk mengunjungi tempat pemberian makanan gratis.

Usai melihat pemberian makan gratis, Ridwan Kamil mengaku jika dirinya mendapat sebanyak 12 curhatan dari warga Warakas Jakarta Utara.

"Tadi saya hitung ada hampir 12 curhatan warga, mulai dari datanya tidak terdata untuk dia dapat bantuan dari negara, dari mulai guru ngaji tolong diberi kesejahteraan, dari mulai warga yang sebenarnya tidak jadi pengangguran tapi kalau dimodalin kerja buat beli jual beli air minum ternyata dia mau,"kata Ridwan Kamil. 

"Jadi sebenarnya motivasinya tinggi. Banyak lah termasuk RW RW tadi," sambungnya. 

Ridwan Kamil mengungkapkan, jika nanti terpilih bersama Suswono, akan lebih fokus kerja untuk kelas tengah dan menengah kebawah dibanding atas. 

Sebab kata dia, tingkat perekonomian di Jakarta terlihat masih sangat tinggi. 

"Oleh karena itu pasangan RIDO itu nanti 70 persen kerjanya untuk menengah kebawah, 30 persen formal menengah atas, Karena di jakarta realitanya, kejomplangannya masih tinggi," kata Ridwan Kamil. 

Lebih lanjut, Ridwan Kamil bercerita jika dirinya melihat suasana menuju wilayah Jakarta Utara masih banyak daerah yang kumuh. 

Dengan demikian kata Ridwan Kamil, sesuai dengan pesan Ketua Umum Gerindra sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) agar membereskan soal kekumuhan Jakarta, jika terpilih menjadi Gubernur nanti. 

"Tadi saya lewat tol kekumuhan keliatan ya. Di kiri luar biasa, atap seng, itu bagian yang nanti kerja sama antara kami pemerintah pusat," Kata Ridwan Kamil. 

"Karena nasihat Pak Prabowo, nasehat pak Jusuf Kalla juga, meminta saya kalau terpilih fokus pada pengentasan kekumuhan. Saya kira itu,"imbuhnya. 

Sebagai informasi, pasangan Ridwan Kamil-Suswono saat ini diusung oleh 15 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

Adapun Rincian parpol pengusung Ridwan Kamil - Suswono yang tergabung dalam KIM plus yakni Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, Prima, PKN, dan Garuda. 

Pramono Anung Tidak Sangka Elektabilitasnya Capai 28,4 Persen

Sementara itu, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta Pramaono Anung tidak masalah jika elektabilitasnya masih rendah dibanding Ridwan Kamil.

Pramono Anung mengatakan bahwa setelah mendaftar ke KPUD Jakarta, banyak orang berpikir elektabilitas dirinya pada pekan pertama maksimal 20 persen saja.

Tapi ternyata, kata Pramono, hasil survei menunjukan di atasnya yaitu sekira 28,4 persen.

"Yang pertama, saya Alhamdulillah. Sangat Alhamdulillah. Karena apa? semua orang memperkirakan bahwa pekan pertama setelah mendaftar, kami berdua itu maksimum 20 persen, maksimum," kata Pramono saat bertemu Ahok di Semanggi, Kamis (19/9/2024).

Pramono mengaku, ketika Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju di Pilkada Jakarta sempat mendapatkan survei 4 persen.

Setelah mandaftarkam diri ke KPUD Jakarta, Jokowi-Ahok mendapatkan peningkatan survei menjadi 12 persen.

"Saya sendiri terkejut. Saya sendiri terkejut tidak menyangka. Karena, saya sendiri menyangka paling 20 persen," ujar Pramono.

Menurut Sektetaris Kabinet Indonesia itu, hasil survei yang keluar saat ini tentunya akan ada perbedaan jika besok keluar lagi.

Sebab, kata Pramono, hasil survei yang keluar merupakan pengambilan angket pada 6 September 2024.

"Pasti berbeda, karena kami sudah turun keliling kemana-mana. Sehingga dengan demikian itu yang menambah semangat bagi saya dan Bang Doel," terang Pramono.

BERITA VIDEO: Pj Gubernur DKI Sudah Evaluasi Makan Bergizi Gratis Demi Menu Kesukaan Siswa

Sementara itu, Cawagub Jakarta Rano Karno menilai, dirinya dan Pramono tidak ada khawatir dengan hasil survei yang di keluarkan oleh sejumlah pihak.

"Barangkali kalau timbul kekhawatiran, itu bukan di kita ya. Hasil survei itu. Tetapi, mungkin tetangga sebelah. Karena kita baru kerja dua pekan, mereka barangkali sudah hampir empat bulan," tutur Rano. 

Meski demikian, tutur Rano Karno, hasil survei yang keluar akan menjadi pegangan untuk dirinya agar lebih giat lagi turun ke lapangan.

Sehingga, Rano Karno ingin ketika lembaga survei mengeluarkan hasil pandangan dari warga, bisa terus naik.

"Makanya itu Ahok ngajak kita ke tempat crosing ini, ini ada makna nih. Jadi sekali lagi kita sangat apresiasi bahwa kerja keras dan sambutan masyarakat itu.membuat kita semakin kuat," tutur Rano Karno. (m26)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.