Pengakuan Indra Septiawan Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Bawa Tali Ikuti Korban di Tengah Hujan
Rr Dewi Kartika H September 20, 2024 06:31 PM

TRIBUNJAKARTA.COM - Indra Septiawan (26) pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18) mengurai pengakuan.

Pengakuan tersebut diurai Indra Septiawan setelah ditangkap oleh warga dan polisi di sebuah rumah kosong di Padang Kabau, Kayu Tanam, 2×11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, pada Kamis (19/9/2024).

Pada Jumat (6/9/2024), Nia berangkat dari rumah menjajakan gorengan berkeliling, lalu sekira pukul 17.00 WIB, ada empat orang pemuda sedang duduk di warung.

Mereka melihat Nia lalu hendak membeli gorengannya.

Pemuda tersebut berjumlah empat orang, yang salah satunya adalah Indra Septiawan.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, menyebut proses keempat pemuda membeli gorengan korban berlangsung sampai pukul 17.10 WIB.

Dalam kondisi hujan lebat, sore itu, setelah membeli gorengan korban, terbesit rencana dalam ingatan Indra Septiawan untuk memperkosa korban.

Sekira pukul 18.25 WIB, Indra Septiawan melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumah.

Lalu, Indra Septiawan berpisah dari rombongan dan mengikuti korban. Sekira 18.30 WIB, ia menghadang korban dan menyekapnya.

Saat menghadang Indra Septiawan sudah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niatnya memperkosa korban.

"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya," ujarnya.

Namun, kondisinya berbeda Nia melakukan perlawanan, sehingga Indra Septiawan menyekap korban selama enam menit sampai korban tidak sadarkan diri.

Setelah Nia disekap dan tak sadarkan diri, Indra Septiawan memperkosa korban.

Indra Septiawan langsung menguburkan Nia dalam waktu yang singkat, sekira sampai pukul 19.30 WIB.

"Jadi tersangka ini sehabis melakukan penyekapan dan pemerkosaan, tersangka langsung menguburkan korban," ucapnya.

Lalu, di pukul 20.00 WIB, tersangka kembali pulang ke rumah dan mengganti pakaiannya yang sudah kotor dan basah kuyup, karena kondisi cuaca hujan.

Setengah jam setelahnya, Indra Septiawan kembali lagi ke warung tempat terakhir ia bertemu Nia.

Nia tak kembali juga ke rumah, akhirnya sekira pukul 23.00 WIB tim gabungan dan keluarga langsung melakukan pencarian pada korban.

Nia ditemukan dua hari setelahnya, Minggu (8/9/2024) dalam kondisi terkubur tanpa busana berjarak ratusan meter dari lokasi korban diduga dinyatakan hilang.

"Jadi tersangka ini sehabis melakukan penyekapan dan pemerkosaan, tersangka langsung menguburkan korban," ujarnya.

Nia Dikubur Dalam Kondisi Tak Sadarkan Diri

Kepolisian menduga kuat bahwa, gadis penjual gorengan tersebyt sudah tidak bernyawa saat dikuburkan dalam kondisi tanpa busana oleh tersangka.

Dugaan kuat ini disampaikan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, melalui informasi dari tim forensik yang sudah dikantongi pihaknya.

"Dari tim forensik disampaikan bahwa tidak ada bukti tenggorokan kotor atau udara masuk di  paru-paru korban," ujarnya saat pers rilis di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).

Hal ini didukung dengan adanya penyekapan pada korban selama enam menit, sehingga diduga membuat korban tidak bisa bernafas.

Hanya saja, tersangka tidak tahu apakah korban sudah tidak bernyawa saat dikuburkan, tapi tersangka memastikan korban sudah tidak sadarkan diri saat penyekapan.

"Kuat dugaan sudah meninggal, tapi akan kami sampaikan lebih lengkapnya melalui hasil autopsi," ujarnya.

Peranan Warga

Peran warga menjadi kunci utama dalam penangkapan tersangka Indra Septiawan.

Pelaku berhasil diamankan pada Kamis (19/9/2024) di sebuah rumah kosong berkat informasi dari masyarakat setempat.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengakui penangkapan pelaku tidak lepas dari peran masyarakat.

"Doa dan dukungan masyarakat menjadi kunci utama kami dalam menangkap pelaku," ujar Kapolres, Jumat (20/9/2024).

Kapolres menyebut, penangkapan tersangka berawal dari informasi masyarakat yang kaget dengan kondisi rumahnya yang biasa terkunci dari luar, saat itu terkunci dari dalam.

Rumah tersebut, merupakan rumah kosong yang jarang ditinggali oleh pemiliknya. 

Saat mengunjungi rumahnya yang kosong tersebut, warga curiga karena rumah terkunci dari bagian dalam.

Melihat situasi itu, warga langsung melapor ke pihak kepolisian yang sedang berjaga dan polisi langsung menuju rumah tersebut.

Di rumah tersebut polisi harus melakukan pembukaan paksa pintu utama rumah untuk masuk ke dalam karena kondisi pintu terkunci.

Setelah masuk ke dalam pihak kepolisian menemukan sejumlah tanda mencurigakan, sampai akhirnya polisi melakukan penggeledahan.

"Pelaku berhasil kami amankan di atas loteng di bagian dalam rumah sedang bersembunyi," ujarnya.

Saat diamankan Indra Septiawan tidak melakukan perlawanan dan pasrah pada pihak kepolisian.

Di luar lokasi penangkapan ratusan ribu Masyarakat sudah menunggu Indra Septiawan, sehingga ia langsung diboyong ke Mapolres Padang Pariaman.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.