PBNU Diguncang Muktamar Luar Biasa NU, Gus Salam Singgung Soal Sejumlah Pelanggaran
Ndaru Wijayanto September 20, 2024 10:31 PM

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo.

TRIBUNJATIM, JOMBANG - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diguncang isu Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU). KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam pantang mundur dan sebut sudah komunikasi dengan 70 persen PCNU dan PWNU.

Sekretaris Steering Committee (SC) Muktamar Luar Biasa NU Abdussalam Shohib atau Gus Salam saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan para pengurus NU di daerah untuk pelaksanaan MLB NU.

Perihal kapan akan digelarnya MLB NU ini, ia menyebut masih akan menunggu keputusan Pra MLB.

"Masih menunggu pra MLB. Pra MLB NU akan dilaksanakan di minggu kedua bulan Oktober, akan mengundang PWNU seluruh Indonesia," ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler pada Jumat (20/9/2024).

Gus Salam menyebut, adanya MLB ini lahir karena banyak pihak melihat adanya miss manajemen organisasi di dalam tubuh PBNU hari ini. Selain itu, ia menganggap banyak pelanggaran-pelanggaran berat yang dilakukan oleh PBNU.

Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh organisasi ini dianggapnya sudah mempunyai daya rusak terhadap tata kelola organisasi khususnya di tingkat bawah.

Ia mencontohkan, seperti banyaknya pengurus di daerah yang vakum di beberapa wilayah maupun cabang. Tidak hanya itu, banyak juga terjadi kemunduran organisasi seperti adanya fakta-fakta di lapangan.

"Seperti contoh RSNU Jombang setelah diintervensi oleh PBNU pemasukannya menurun. Perguruan tinggi NU setelah diintervensi oleh PBNU menurun jumlah mahasiswanya," ujarnya.

Dengan beberapa fakta tersebut, pihaknya menilai sudah tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Jika dibiarkan terlalu lama, maka akan menimbulkan banyak kerusakan di dalam internal organisasi.

"Kita sudah terus berkomunikasi dengan semua pihak. Terlebih MLB ini juga ada di dalam AD/ART organisasi. Bergulirnya MLB ini bisa dilakukan kalau ada pelanggaran yang dilakukan oleh staf di kepengurusan organisasi dan juga ketua umum," katanya.

Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini juga menyebut, MLB NU bisa bergulir jika didukung 50 persen + 1 dari PCNU dan PWNU. Ia mengklaim jika sudah melakukan komunikasi dengan 70 persen PCNU dan PWNU.

"Sampai hari ini kami sudah melakukan komunikasi dengan 70 persen PCNU dan PWNU," tandasnya.

Pihaknya menyimpulkan, jika sebagian besar dari PCNU dan PWNU membuka diri untuk mengikuti jalannya MLB sesuai dengan argumentasi-argumentasi yang sudah disampaikan.

Argumentasi-argumentasi juga sudah terangkum secara komprehensif lewat analis yang kuat dalam sebuah keputusan Risalah Amanat Bangkalan.

Masih kata Gus Salam, isi dari risalah amanat Bangkalan ini menyebut bagaimana pentingnya MLB NU diselenggarakan. Termasuk menyertakan pelanggaran-pelanggaran berat yang sudah dilakukan oleh PBNU selama ini.

"Adanya MLB NU ini dilakukan karena terjadinya pelanggaran-pelanggaran berat yang dilakukan oleh staf maupun ketua dalam sebuah organisasi tersebut," jelasnya.

Dirinya menjelaskan, ada beberapa pelanggaran-pelanggaran yang sudah dilakukan, seperti menggunakan kekuatan organisasi tidak sesuai pada tempatnya.

Ia mendetail spesifik pelanggaran yang menurut pihaknya sudah tidak bisa ditolerir. Pertama, ketika Bendahara Umum (Bendum) PBNU kala itu terjerat kasus hukum yang pada akhirnya divonis bersalah.

Ia menjelaskan, Bendum PBNU saat itu tidak terkait sama sekali dengan NU, karena kasus hukum yang dialami adalah kasus 10 tahun yang lalu sebelum masuk ke dalam struktural PBNU.

Akan tetapi, Gus Salam mengatakan, secara terstruktur, PBNU melakukan pembelaan dengan menggerakkan LBH PBNU hingga LBH Ansor.

"Bahkan dalam satu persidangan di daerah pihak PBNU memobilisasi untuk membela Bendum PBNU kala itu," ungkapnya.

Kedua adalah politisasi organisasi yang masif dan berulang-ulang. Seperti contoh  memberikan ruang kepada Erick Thohir untuk memobilisasi Satu Abad NU.
Pihaknya menyebut hal tersebut melanggar khitah NU.

"Jika sudah melanggar khitah maka sudah bisa diartikan melakukan pelanggaran berat. Termasuk menggunakan mesin organisasi untuk pemilihan presiden kemarin," ungkapnya.

Bahkan, menurutnya pelanggaran terkahir dan membuat gempar adalah mencoba mengintervensi PKB pimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imi. Menurutnya, hal itu tidak hanya menyalahi aturan organisasi, namun menyalahi konstitusi negara.

"Menyalahi konstitusi negara secara otomatis menyalahi AD/ART organisasi. Belum lagi terkait intervensi-intervensi brutal dan fulgar terhadap proses-proses Konfercab dan Konferwil di daerah," imbuhnya.

"Yang pada akhirnya membelah warga NU dan mengadu domba warga NU dan bahkan parahnya mengadu domba antar pesantren," katanya melanjutkan.

Gus Salam berharap, adanya MLB ini tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki organisasi pihaknya menganggap hal itu penting dan mencoba untuk difasilitasi.

"Kami ingin organisasi PBNU menjadi organisasi yang sejuk untuk semua umat dan kembali menjalankan kerja-kerja keumatan," pungkasnya. 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.