Pelayanan Australia di Timor Leste Diperingati: Selalu di Hati Kami
Agustinus Sape September 21, 2024 12:31 AM

POS-KUPANG.COM - Negara ini memperingati warga Australia yang bertugas di Timor Timur dan membantu mewujudkan perdamaian di wilayah tersebut.

Australia termasuk dalam kelompok negara yang memulihkan keamanan setelah rakyat Timor Leste mengambil langkah memilih kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 1999.

Sebuah kebaktian nasional diadakan di Australian Peacekeeping Memorial di Canberra pada hari Jumat untuk memperingati ulang tahun ke-25 pelayanan Australia di Timor Leste.

Enam warga Australia tewas dalam operasi antara tahun 1999 dan 2013.

Lebih dari 18.000 tentara Australia bertugas di Timor Timur.

Chelsea Atkinson memberikan penghormatan kepada saudara laki-lakinya Craftsman Beau Pridue, yang meninggal selama penempatannya.

“Anda selamanya adalah pahlawan kami. Anda selalu hidup dalam pikiran kami,” katanya pada upacara tersebut.

"Anda selalu ada di hati kami atas pelayananmu. Kami mencintaimu dan kami berterima kasih."

Emily Ellis dikerahkan ke Timor Leste pada tahun 2011 sebagai bagian dari (International Stabilisation Force) Pasukan Stabilisasi Internasional.
Emily Ellis dikerahkan ke Timor Leste pada tahun 2011 sebagai bagian dari (International Stabilisation Force) Pasukan Stabilisasi Internasional. (AAP/MICK TSIKAS)

Veteran Angkatan Darat Emily Ellis dikerahkan ke Timor Leste pada tahun 2011 sebagai bagian dari Pasukan Stabilisasi Internasional.

Dia ditugaskan bersama Craftsman Pridue dan mengatakan upacara itu adalah cara khusus untuk menghormati layanan dan pengorbanan yang telah dilakukan.

“Merupakan pengalaman yang sangat merendahkan hati untuk dimasukkan ke dalam lingkungan tersebut, untuk bekerja dengan banyak anak-anak,” katanya.

Sekitar 5.500 personel pasukan pertahanan dikirim sebagai bagian dari Pasukan Internasional Timor Timur (INTERFET) - pengerahan pasukan Australia terbesar sejak Perang Vietnam.

Di antara mereka adalah Shane Pascoe-Bell, seorang operator radio di unit infanteri parasut.

Dia mengatakan pentingnya operasi ini menjadi semakin jelas seiring berjalannya waktu.

“Hal besar yang tidak saya sadari saat itu adalah (upaya pemeliharaan perdamaian) adalah awal dari sebuah negara baru dan lahirnya sebuah negara baru. Timor Timur belum pernah menjadi sebuah negara tersendiri sebelumnya,” ujarnya kepada AAP.

upacara di canberra_013
Upacara yang berlangsung di Canberra, Jumat (20/9/2024), untuk memberikan penghormatan kepada lebih dari 18.000 tentara Australia yang bertugas di Timor Leste.

Pascoe-Bell, yang memperingati hari jadi tersebut dengan upacara di cenotaph Darwin, mengatakan dia akan menghadiri makan malam bersama para veteran lainnya.

“Di Darwin, kami mempunyai populasi orang Timor yang besar, dan ketika saya menyebutkan di mana saya bertugas, ada banyak kasih sayang yang tercurah,” katanya.

“Anda tidak menyadari betapa besar pengaruh yang Anda buat terhadap mereka.”

Menteri Urusan Veteran Matt Keogh mengatakan warga Australia bangga atas peran yang dimainkan negara ini dalam kelahiran negara baru ini.

“Bahkan ketika kita merayakan ikatan antara personel kita dan masyarakat Timor Leste yang tangguh, kita juga harus menyadari bahwa hal ini harus dibayar mahal,” katanya.

“Kami dengan sungguh-sungguh mengakui luka mendalam dan abadi, baik fisik maupun mental, yang dialami banyak orang yang bertugas.

“Kami memberikan penghormatan kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang mengabdi.”

Selama kebaktian, layar besar memperlihatkan foto-foto warga Australia di Timor Timur, yang seringkali dikelilingi oleh anak-anak. 

Gambar-gambar tersebut mendokumentasikan berbagai aspek misi penjaga perdamaian, termasuk mengirimkan pasokan kepada keluarga-keluarga, dan menyediakan layanan kesehatan yang menyelamatkan jiwa bagi warga sipil.

Merefleksikan peran negara ini dalam menstabilkan Indo-Pasifik, pejabat Timor Leste Sonia Maia mengatakan dia tidak akan berdiri di tanah Australia jika bukan karena keterlibatan negara tersebut.

Dia mengatakan Australia dan Timor Timur terikat bersama. 

“Bagi masyarakat kami, ini adalah sebuah tonggak sejarah,” kata Maia.

“Kami selalu mengandalkan dukungan Australia, karena kami hanyalah sebuah negara baru… kami (akan) terus memperkuat hubungan kami di setiap bidang.”

(canberratimes.com.au)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.