Nakita.id - Banyak ibu yang bertanya-tanya apakah aman untuk tetap menyusui bayi saat sedang hamil, terutama pada trimester pertama.
Pada fase ini, tubuh ibu hamil sedang mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik maupun hormonal, yang dapat mempengaruhi proses menyusui.
Namun, secara umum, menyusui saat hamil bisa dilakukan dengan aman, asalkan kehamilan berjalan dengan baik dan ibu dalam kondisi sehat.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar keamanan menyusui saat hamil, khususnya pada trimester pertama, mengutip dari Pregnancy.
Hormon-hormon ini bisa mempengaruhi produksi ASI, terutama pada trimester pertama.
Beberapa ibu mungkin mengalami penurunan jumlah ASI atau perubahan rasa ASI yang membuat bayi kurang tertarik untuk menyusu.
Namun, perubahan ini tidak membahayakan bayi atau janin, dan menyusui bisa tetap dilanjutkan.
Ini sering menjadi kekhawatiran utama bagi ibu hamil.
Namun, kontraksi ringan ini biasanya tidak berbahaya, terutama pada kehamilan yang tidak berisiko.
Rahim memiliki mekanisme perlindungan yang kuat, dan kontraksi ini tidak cukup kuat untuk menyebabkan kelahiran prematur pada trimester pertama.
Namun, jika ibu memiliki riwayat keguguran atau kelahiran prematur, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melanjutkan menyusui.
Tubuh harus menyediakan nutrisi untuk janin yang sedang tumbuh dan bayi yang sedang disusui.
Oleh karena itu, ibu perlu memperhatikan asupan makanan yang seimbang dan kaya nutrisi.
Ibu hamil yang menyusui membutuhkan lebih banyak kalori, protein, vitamin, dan mineral, seperti kalsium dan zat besi, untuk mendukung kesehatan dirinya, janin, dan bayi yang sedang menyusu.
Jika ibu tidak mendapatkan cukup nutrisi, ada risiko kekurangan gizi yang dapat memengaruhi kesehatannya dan perkembangan janin serta produksi ASI.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil yang menyusui untuk menjaga pola makan yang sehat dan cukup.
Menyusui bisa menjadi tantangan tambahan karena membutuhkan energi ekstra.
Ibu mungkin merasa lebih cepat lelah saat harus menyusui sambil menjalani perubahan fisik yang terjadi di awal kehamilan.
Mendengarkan sinyal tubuh adalah hal penting dalam situasi ini.
Jika kelelahan terasa berlebihan, ibu dapat mempertimbangkan untuk mengurangi frekuensi menyusui atau memulai proses penyapihan secara bertahap jika bayi sudah siap.
Namun, pada ibu dengan kehamilan berisiko tinggi, seperti riwayat keguguran, kelahiran prematur, atau perdarahan selama kehamilan, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan menyusui.
Ini karena risiko kontraksi rahim yang berpotensi memicu komplikasi pada kehamilan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan yang merawat jika ibu memiliki kondisi kehamilan yang berisiko.
Dokter akan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan ibu dan janin.
Beberapa ibu mungkin merasa cemas atau tidak nyaman karena perubahan yang terjadi pada tubuh mereka saat hamil, sementara yang lain mungkin merasakan kedekatan emosional yang lebih kuat dengan bayi yang sedang disusui.
Menyusui saat hamil bisa menjadi pengalaman yang melelahkan secara emosional, terutama jika ibu menghadapi tantangan kehamilan seperti mual atau kelelahan.
Penting untuk memperhatikan kesejahteraan emosional dan mencari dukungan dari pasangan atau tenaga kesehatan jika diperlukan.
Beberapa ibu memilih untuk melanjutkan menyusui hingga bayi mereka siap disapih secara alami, sementara yang lain mungkin memutuskan untuk menyapih lebih awal karena kelelahan atau perubahan dalam produksi ASI.
Keputusan ini sangat pribadi dan bergantung pada kenyamanan ibu serta kebutuhan bayi.
Namun, jika menyusui menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, seperti nyeri puting atau kontraksi rahim yang terus-menerus, ibu dapat mempertimbangkan untuk menghentikan menyusui secara bertahap.
Namun, penting untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi yang meningkat, mendengarkan sinyal tubuh, serta berkonsultasi dengan dokter jika memiliki riwayat kehamilan berisiko tinggi.
Setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda, sehingga penting untuk memilih apa yang terbaik untuk kesehatan ibu, janin, dan bayi yang sedang disusui.