Jawaban Eksplorasi Konsep Modul 2.3 Tugas 2.1 A dan Tugas 2.1 B, Pendidikan Guru Penggerak
Febriana Nur Insani September 21, 2024 05:32 PM

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah kunci jawaban Tugas 2.1 A dan 2.1 B Eksplorasi Konsep Modul 2.3.

Tugas di atas ditujukan untuk peserta pendidikan guru penggerak.

Selain tugas, ada pula pertanyaan-pertanyaan pemantik yang harus dijawab secara tepat.

[TUGAS 2.1.A]

1) Tuliskan elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching yang telah disajikan!

JAWABAN

Elemen-elemen penting dari coaching berdasarkan definisi-definisi yang telah disajikan adalah sebagai berikut: 

1. Proses Kolaboratif: Coaching merupakan proses yang melibatkan kemitraan antara coach dan coachee, dengan fokus pada kerjasama untuk mencapai tujuan. 
2. Fokus pada Solusi dan Hasil: Coaching berorientasi pada pencapaian hasil yang konkret dan penyelesaian masalah, dengan tujuan peningkatan kinerja atau pengembangan pribadi. 
3. Pemberdayaan Potensi: Coaching bertujuan untuk membuka dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh coachee, baik dalam konteks kehidupan pribadi maupun profesional. 
4. Peningkatan Kinerja dan Pertumbuhan Pribadi: Coaching membantu individu untuk meningkatkan performa kerja, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui eksplorasi diri. 
5. Fasilitasi Pembelajaran Diri: Coach tidak memberikan jawaban langsung, tetapi membantu coachee dalam proses belajar mandiri, di mana coachee menemukan solusi melalui refleksi dan pemikiran kreatif. 
6. Orientasi pada Pengembangan Berkelanjutan: Coaching bukan hanya berfokus pada pemecahan masalah jangka pendek, tetapi juga pada pengembangan diri yang berkelanjutan dan terarah. 
7. Pendekatan Kreatif dan Stimulatif: Coaching menggunakan proses yang menstimulasi pemikiran dan menggali ide-ide kreatif coachee dalam mencapai tujuan.

2) Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda baik kepada murid maupun rekan sejawat Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

JAWABAN

Sebagai seorang guru, saya telah menerapkan prinsip-prinsip coaching baik kepada murid maupun rekan sejawat di beberapa kesempatan. 

Contoh penerapan coaching kepada murid: Dalam pembelajaran tentang klasifikasi makhluk hidup, saya tidak memberikan jawaban langsung kepada murid, tetapi membantu mereka menemukan jawabannya sendiri melalui pertanyaan-pertanyaan yang menstimulasi pemikiran kritis mereka. 
Misalnya, ketika ada murid yang mengalami kesulitan memahami perbedaan antara kingdom Plantae dan Animalia, saya tidak langsung menjelaskan perbedaannya. Sebaliknya, saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apa perbedaan utama yang kalian perhatikan pada makhluk hidup ini berdasarkan cara mereka mendapatkan makanan?" atau "Bagaimana cara kita membedakan tumbuhan dan hewan jika melihat dari struktur tubuh mereka?" Dengan cara ini, murid didorong untuk berpikir secara mandiri, yang sejalan dengan pendekatan coaching dalam membantu seseorang belajar daripada mengajarinya

Contoh penerapan coaching kepada rekan sejawat: Dalam konteks pengembangan rekan sejawat, saya pernah menggunakan prinsip coaching saat mendampingi seorang guru baru dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif. Saya tidak memberikan instruksi langsung, tetapi lebih pada membantu mereka menemukan pendekatan yang paling cocok dengan gaya mengajar dan kebutuhan murid mereka. Saya bertanya, "Apa yang menurut Anda bisa menjadi cara yang efektif untuk melibatkan murid dalam topik ini?" atau "Bagaimana Anda melihat hasil pembelajaran berubah jika Anda mencoba metode tersebut?" Dengan pendekatan ini, guru tersebut merasa lebih diberdayakan dan mampu menemukan solusi secara mandiri, yang pada akhirnya meningkatkan rasa kepemilikan terhadap proses pengembangan diri.


[TUGAS 2.1.Β]

Setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling, fasilitasi dan training,

1) Tuliskan yang Anda ketahui mengenai mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi

JAWABAN

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing metode pengembangan diri berdasarkan definisi yang telah dibaca: 

1. Mentoring:  

Mentoring adalah sebuah proses di mana seorang mentor yang berpengalaman membantu mentee melalui pengetahuan dan panduan yang didasarkan pada pengalaman hidup atau kerja mentor. Mentor bertindak sebagai teman, pembimbing, dan penolong untuk membantu mentee mengatasi kesulitan, membuat pilihan bijak, dan melakukan perubahan dalam hidup atau pekerjaannya. Proses ini fokus pada transfer pengetahuan dari mentor ke mentee, dengan tujuan membantu mentee berkembang. 2. 

2. Coaching:  

Coaching adalah sebuah proses kolaboratif yang berfokus pada solusi, hasil, dan pertumbuhan pribadi maupun profesional. Coach tidak memberikan jawaban atau mengajar secara langsung, melainkan mendorong coachee untuk menemukan jawabannya sendiri melalui proses eksplorasi, pertanyaan yang memotivasi, dan refleksi. Coaching lebih berorientasi pada membantu seseorang belajar dan berkembang secara mandiri dengan mengaktifkan potensi mereka yang sudah ada.

3. Konseling: 

Konseling merupakan hubungan yang fokus pada pertumbuhan pribadi, penyesuaian diri, dan pemecahan masalah. Konselor membantu klien dalam merubah sikap, perilaku, dan cara berpikir yang mungkin menghalangi kemajuan pribadi mereka. Dalam proses ini, konselor biasanya membantu klien mengatasi masalah psikologis, emosional, atau sosial yang mengganggu. 

4. Fasilitasi: 

Fasilitasi adalah proses di mana seorang fasilitator, yang bersikap netral dan tidak memiliki otoritas dalam pengambilan keputusan, membantu sekelompok orang bekerja lebih efektif. Fasilitator berperan dalam memperbaiki dinamika kelompok, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan secara bersama-sama. Fokus fasilitasi adalah pada proses kelompok dan bagaimana kelompok itu mencapai tujuan bersama. 

5. Training: 

Training adalah sebuah usaha terencana yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan perilaku karyawan atau individu dalam konteks pekerjaan. Training biasanya diberikan oleh seorang trainer yang memiliki keahlian khusus di bidang tertentu dan melibatkan pengajaran langsung kepada peserta untuk meningkatkan kemampuan yang terkait dengan tugas atau pekerjaan mereka.

2) Dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman Anda ketika berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer.

JAWABAN

Dalam interaksi di sekolah, pengalaman saya dalam berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer telah memberikan wawasan berharga dalam mendukung perkembangan murid dan rekan sejawat: 1. 

1 Coach:  

Saya pernah menerapkan coaching ketika seorang murid menunjukkan kesulitan dalam mencapai target belajarnya di kelas IPA. Alih-alih langsung memberikan solusi, saya mengajukan pertanyaan terbuka yang memancing murid untuk merenung dan menemukan strategi yang cocok untuk mereka. Proses ini mendorong mereka untuk berpikir kritis dan mandiri. 

2. Mentor:  

Saya juga sering berperan sebagai mentor untuk rekan guru baru di sekolah. Dalam hal ini, saya berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan kelas dan strategi pembelajaran. Salah satu mentee saya mengalami kesulitan dalam merancang modul ajar yang kreatif, dan saya membantu memberikan arahan serta contoh, sehingga dia bisa menyusun rencana pembelajaran yang lebih baik.

3. Konselor:  

Ketika seorang murid mengalami masalah emosional terkait konflik dengan teman sekelas, saya berperan sebagai konselor. Saya mendengarkan secara aktif tanpa menghakimi, membantu murid untuk menyadari emosinya dan mencari cara untuk mengelola perasaan tersebut. Pendekatan ini membantu murid menjadi lebih percaya diri dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang positif. 

4. Fasilitator:  

Sebagai fasilitator dalam diskusi kelompok guru, saya berusaha memastikan semua suara didengar dan suasana diskusi tetap netral. Dalam salah satu sesi pengembangan profesional, saya memfasilitasi diskusi tentang implementasi kurikulum baru, di mana saya membantu memfokuskan diskusi agar menghasilkan keputusan yang dapat diterapkan oleh semua peserta. 

5. Trainer:  

Saat menjadi trainer, saya pernah menyelenggarakan pelatihan tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran untuk guru-guru di sekolah. Saya memberikan arahan yang jelas tentang cara menggunakan alat-alat digital, sekaligus menunjukkan contoh penerapan yang dapat diadaptasi dalam berbagai mata pelajaran.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.