Komite SMP Tahfidz Az-Zayadiyy Sukoharjo Jateng Buka Suara Soal Penganiayaan Santri: Tambah CCTV 
Ryantono Puji Santoso September 21, 2024 07:33 PM

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Az-Zayadiyy akhirnya buka suara terkait insiden penganiayaan yang menewaskan Abdul Karim Putra Wibowo (14), salah seorang santri mereka. 

Melalui Komite Ponpes, menanggapi insiden tragis tersebut dan klarifikasi atas berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat.

Ketua Komite SMP Tahfidz Az-Zayadiyy, Sofyan Faizal Sifiyan mengatakan, sebagai komite di pondok tersebut berharap masalah yang menimpa pondok pesantren cepat selesai. 

"Selaku Komite semoga masalah ini cepat selesai, dan kami telah melakukan diskusi besar yang membahas terkait evaluasi apa yang kurang dari pondok ini, atas masukan dari wali murid yang lain," kata Sofyan kepada awak media, Sabtu (21/9/2024). 

Ia juga mengaku, telah menyampaikan masalah ini kepada seluruh wali murid di Pondok Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy.

"Kami telah mengumpulkan semuanya, yayasan pondok, SMP maupun wali santri. Intinya Mereka telah memberikan usulan masukan perbaikan, ya kita coba untuk komunikasikan," katanya. 

Dari hasil diskusi itu, pihak yayasan dan Komite akan memberikan pendamping Psikolog dan bekerjasama dengan KPAI, KPPPA dan Kemenag Sukoharjo. 

"Tentunya kamu tidak ingi hal-hal seperti ini terulang kembali, ke depan akan menambah semangat kami untuk memperbaiki ke depannya," ujar Sofyan.

Lebih lanjut, ia juga menyebut ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya menambah pendamping. 

"Selain pendamping kami akan menambah kamera CCTV, ada 60 CCTV yang terpasang dan nanti bakal kmi tambah lagi untuk keamanan," terangnya. 

Meski demikian, ia sebagai Komite Ponpes Tahfidz Az-Zayadiyy sangat menyayangkan insiden tersebut. 

Sebab, edukasi selalu diberikan kepada santri dan orang tua.

Dengan kasus itu, pihak ponpes Tahfidz Az-Zayadiyy meliburkan seluruh santrinya hingga waktu yang belum ditentukan. 

"Ini baru satu minggu dari kejadian, kemungkinan minggu depan sudah masuk sekaligus menunggu suasana lebih baik. Masuk tetap masuk melalui online," paparnya. 

Disinggung soal status pelaku di Ponpes Tahfidz Az-Zayadiyy, ia mengaku pelaku bakal dikeluarkan dari Ponpes pasca kejadian tersebut. 

"Kami ada proses, kami kan ada pondok dan SMP. Kalau pondok setiap saat itu bisa mengeluarkan, tetapi kalau SMP itu kan tidak bisa, harus ada peraturan yang harus kami lalui, apalagi pelaku saat ini masih dalam penangan pihak kepolisian," lanjut Sofyan. 

Ia menambahkan, status pelaku saat ini masih berstatus santri SMP di Tahfidz Az-Zayadiyy, namun sudah tidak di Pondok Pesantren. 

"Kan belum ada pengajuan mau dipindahkan ke mana, tapi kita kan harus ikuti proses hukumnya terlebih dahulu," tandasnya. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.