Stres Kerja di Balik Kemudi: Bagaimana Mengurangi Risiko Mengemudi Agresif
Taufiq Ihsan September 23, 2024 05:20 PM
Pernahkah Anda merasa begitu kesal setelah seharian bekerja sehingga Anda mengemudi dengan agresif di jalan? Mungkin Anda membunyikan klakson tanpa henti, memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, atau bahkan terlibat dalam adu mulut dengan pengemudi lain. Jika ya, Anda tidak sendirian. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan kuat antara stres kerja dan perilaku mengemudi yang agresif.

Stres Kerja dan Mengemudi Agresif: Apa Kata Penelitian?

Sebuah terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Safety Science telah menggali lebih dalam tentang hubungan antara stres kerja dan perilaku mengemudi yang agresif. Studi ini mengidentifikasi dua jenis stres kerja utama:
Penelitian ini menemukan bahwa kedua jenis stresor tersebut dapat meningkatkan perilaku mengemudi yang agresif. Namun, mekanisme di baliknya berbeda.

Konteks Indonesia: Tantangan dan Solusi

Temuan ini sangat relevan bagi Indonesia, di mana kemacetan lalu lintas dan tekanan kerja menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Kombinasi dari kedua faktor ini dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perilaku mengemudi yang agresif.
Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengambil pendekatan multi-faceted:

Di Tingkat Individu:

Di Tingkat Perusahaan:

Di Tingkat Pemerintah:

Kesimpulan

Stres kerja adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan modern, tetapi kita tidak boleh membiarkannya membahayakan diri kita sendiri atau orang lain di jalan. Dengan memahami hubungan antara stres kerja dan perilaku mengemudi yang agresif, serta mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya, kita dapat menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan menyenangkan bagi semua.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.