Bahkan kami optimis bisa mencapai 105 persen melebihi dari realisasi penerimaan tahun 2023 yang mencapai 101 persen.

Jakarta (ANTARA) - Suku Badan Pendapatan Daerah Jakarta Barat (Jakbar) mencatat realisasi penerimaan pajak daerah ini mencapai 70,66 persen hingga 27 September 2024.

Kepala Suku Badan Pendapatan Daerah Jakbar Rusdian Permana menyebut bahwa dari target penerimaan pajak daerah Jakbar tahun 2024 sebesar Rp7.587.129.037.000, dengan pajak yang telah terkumpul sebesar Rp5.361.264.151.802.

"Dari target tersebut saat ini di triwulan ketiga tanggal 27 September 2024 sudah terealisasi Rp5.361.264.151.802 atau mencapai 70,66 persen," kata Rusdian dalam 'Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pajak Daerah', di kantor wali kota setempat, Senin (30/9).

Jumlah itu didapat dari 12 jenis pajak, yakni PKB, BNN-KB, BPHTB, hiburan, hotel, parkir, PAT, PBB-KB, PBB-P2, PPJ, reklame, dan restoran.

Menurutnya, secara keseluruhan realisasi penerimaan pajak sudah bagus, khususnya PBB-KB dari target Rp15.057.000.000 terealisasi Rp14.642.261.675 atau 97,25 persen.

"Kemudian PBB-P2 target Rp1.512.313.000.000 terealisasi Rp1.334.278.375.062 atau 88,23 persen," kata Rusdian.

Ia menambahkan, dari 12 jenis pajak kurangnya hanya dari penerimaan parkir.

"Tarif parkir yang turun terkait adanya Perda 1 Tahun 2024, dari yang sebelumnya 20 persen menjadi 10 persen," kata dia.

Perubahan status DKI Jakarta menjadi menjadi Daerah Khusus Jakarta, pihaknya berharap pendapatan parkir bisa disesuaikan kembali.

"Karena diberi kesempatan mempunyai aturan khusus untuk mengatur tarif parkir," ujar dia.

Rusdian melanjutkan bahwa dengan adanya kerja sama yang baik dari pihak kelurahan, kecamatan dan Unit Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah (UP3D) yang dekat ke masyarakat dan dengan arahan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto, target penerimaan pajak Jakbar dapat tercapai.

"Bahkan kami optimis bisa mencapai 105 persen melebihi dari realisasi penerimaan tahun 2023 yang mencapai 101 persen," katanya pula.