Pemkab Tasikmalaya Optimis Pengembangan Biomassa PLN Angkat Ekonomi Daerah
GH News October 01, 2024 07:04 AM
JAKARTA - Pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan oleh PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) di Tasikmalaya, Jawa Barat, diyakini akan mendorong kemajuan wilayah, khususnya di bidang pertanian yang jadi tumpuan ekonomi masyarakat setempat.

"Program ini merupakan dukungan yang luar biasa bagi daerah kami. Program hari ini merupakan langkah strategis dan menjadi momentum bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengembangkan sumber daya lokal," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat dalam keterangannya, Senin (30/9/2024).



Dia juga meyakini program ini akan turut menjaga kelestarian lingkungan, karena mengubah lahan kritis menjadi hijau dan produktif. Hal ini menurutnya sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk terus mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk diketahui, PLN melalui PLN EPI pada Kamis (26/9) lalu meresmikan pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu di Tasikmalaya. Melalui program ini, PLN memberdayakan lebih dari 400 masyarakat setempat dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp30 miliar per tahun.

Anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur Rismayadi yang terlibat aktif dalam program ini menjelaskan, program ini memanfaatkan tanaman indigofera untuk menghijaukan kembali lahan kritis di daerahnya. Daun tanaman ini kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pakan ternak, dan rantingnya dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.



Dengan manfaat ganda tersebut Rismayadi yakin program berkelanjutan ini akan mendorong roda perekonomian bagi desanya. "Dengan program penanaman indigofera ini semoga ke depannya bisa mendongkrak ekonomi warga dan masyarakat, khususnya di Desa Bojongkapol," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pengembangan biomassa di Tasikmalaya ini merupakan wujud nyata kolaborasi dalam mengakselerasi transisi energi. "Transisi energi merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kita semua. Oleh karena itu, upaya ini membutuhkan lebih banyak pihak untuk bersatu melalui kolaborasi sehingga dapat diduplikasi secara nasional di wilayah-wilayah lainnya," terangnya.

Darmawan mengatakan, ke depan, PLN akan mengembangkan program seperti ini di seluruh Tanah Air. PLN menargetkan progam ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat dan mampu mencapai nilai ekonomi hingga Rp9,5 triliun per tahun.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.