Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Yusak Benu resmi dilantik menjadi Ketua DPC Indonesia National Shipowner's Association (INSA) DPC Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pelantikan berlangsung di aula Hotel Harper, Senin 30 September 2024 malam. Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto secara resmi melantik Yusak Benu dan pengurus DPC INSA Kupang masa bakti 2024-2029.
Yusak Benu mengatakan, INSA kembali hadir di NTT setelah 13 INSA tanpa kepengurusan. Organisasi ini khusus bergerak pada bidang kepelabugan dan perkapalan.
Dia mengatakan, selama ini dia berhubungan baik dengan para pihak di NTT, termasuk saat dirinya berada dalam kepengurusan Kadin NTT. Meski begitu, pihaknya tidak bisa lebih jauh dalam urusan, terutama di sektor pelabuhan karena kawasan itu punya otoritas tersendiri.
"Saya pernah diminta oleh pihak dari Pelabuhan Atapupu di perbatasan untuk menyelesaikan proses hibah. Secara serius kami dari NTT sedang mengerjakan free trade zone. Karena kebangkitan ekonomi NTT salah satu titik ada di perbatasan Timor Leste dan Indonesia," ujarnya.
Untuk mendukung itu, membutuhkan infrastruktur yang bisa terkoneksi. Salah satunya pelabuhan. Yusak mengatakan, beberapa pelabuhan di NTT sering terhambat pembangunan karena proses hibah yang tidak berjalan baik.
Dampak dari itu membuat intervensi pemerintah pusat lewat berbagai anggaran juga ikut terkena. Yusak meminta dukungan dari otoritas terkait agar proses hibah yang sedang dilakukan bisa berjalan lancar.
Yusak juga menyampaikan, dalam kepengurusannya di Kadin NTT juga sudah membantu Pemerintah Provinsi NTT dalam penanganan inflasi. Para pengusaha membantu pemerintah lewat kesempatan harga barang terjangkau.
"Setelah kami mengumpulkan para pengusaha memang masukkan dari pengusaha itu hambatan di pelabuhan. Penumpukan di pelabuhan itu berdampak ke masyarakat. Sehingga rasa kami kerja di Kadin ini belum maksimal," ujarnya.
Yusak mengatakan, saat dirinya melakukan pembukaan pelayaran lewat Garda Maritim semata karena memang ingin memberi akses lebih mudah bagi masyarakat di provinsi kepulauan ini.
Dia bilang, kapal baru yang dihadirkan ingin memberi layanan nyaman bagi masyarakat.
Namun, iklim investasi di NTT tidak begitu baik. Bahkan, upaya untuk menghadirkan tambahan satu kapal baru di NTT harus terkandas.
"Dengan INSA saya ingin mengirimkan pesan untuk investor di bidang perkapalan bahwa mulai hari ini kami canangkan investasi di dunia perkapalan NTT kami akan kawal dan aman," kata Yusak Benu.
Kehadiran Garda Maritim sejak tahun 2019, juga terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Bahkan hasil deviden tahun pertama seluruhnya diberikan pada pembangunan perekonomian NTT.
Dia menegaskan, ada keinginan bersama para pengusaha Maritim di Indonesia Timur agar menjadikan Kupang sebagai salah satu pusat perdagangan Indonesia. Kupang akan menjadi titik pengembangan perdagangan internasional antara Indonesia, Timor Leste dan Australia.
"Ini keseriusan kami yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti saudara kami dari Timor Leste juga hadir dalam acara malam ini. Kami telah menjalin hubungan baik," kata Yusak Benu.
Dia bilang, NTT ingin membuka rute pelayaran internasional dari Kupang - Atapupu dan Dili serta Alor. Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama bersama Kementerian Perhubungan Timor Leste pada pelantikan ini.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, pelantikan ini sebagai awal mula dari semangat memajukan industri pelayaran di Kupang.
"Kita ketahui bersama Kupang ini kota sangat strategis. Posisi Kupang, menjadikan pusat distribusi barang sekaligus sebagai pemberat ekonomi kawasan Indonesia Timur," kata Carmelita.
Dia mengatakan, perusahaan yang tergabung dalam INSA secara rutin juga melakukan pelayaran ke Kupang. Kapal itu seperti tol laut. Harusnya ini menjadi daya dorong untuk ikut memajukan sektor pariwisata.
Carmelita mengatakan, pembukaan jalur Kupang - Timor Leste dari laut merupakan sisi positif. Disamping memperkuat hubungan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di bidang pelayaran dan perdagangan.
"Kita menyadari ekonomi global penuh dengan ketidakpastian. Menjaga daya beli tetap menjadi tantangan," kata dia.
Daya beli merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, transportasi NTT diharapkan bisa ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Carmelita menjelaskan, dengan segala potensi yang ada, DPC INSA Kupang bisa memainkan peran aktif dalam optimalisasi potensi yang ada.
"Seluruh pengurus INSA DPC Kupang agar rajin-rajin berkomunikasi dengan KSOP. Ini bisa terjadi agar program INSA bisa berjalan baik," kata dia.
Dalam acara itu, hadir para kepala KSOP seluruh NTT, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, perwakilan Kementrian terkait dari Timor Leste, maupun para organisasi pengusaha lainnya di NTT, termasuk mantan Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis. (fan)