JATIM TERPOPULER: Arema FC Siap Balik ke Stadion Kanjuruhan - Jalanan Bondowoso Bak Nuansa di Jepang
Torik Aqua October 03, 2024 10:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Simak berita Jatim terpopuler yang mendapatkan banyak sorotan pada Kamis (3/10/2024).

Banyak peristiwa menarik yang terjadi di wilayah Jawa Timur.

Mulai dari suasana jalanan di Bondowoso, Jawa Timur bak di Jepang.

Hingga Arema FC yang siap balik ke Stadion Kanjuruhan.

 

Berikut ini berita terpopuler selengkapnya: 

  1. Tren batik Lamongan, Jawa Timur makin diminati

Tren batik Lamongan Jawa Timur semakin diminati oleh masyarakat luas. Tingginya peminat batik Lamongan tersebut dibuktikan dengan jumlah yang terjual, termasuk pasar mancanegara 

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan mencatat, selama kurun waktu tahun 2024, transaksi penjualan batik Lamongan mencapai Rp 20 miliar.

Tingginya penjualan batik Lamongan tersebut tidak lepas dari peran pemerintah dalam memberikan bantuan dan fasilitas agar batik Lamongan semakin dikenal di tingkat nasional.

Penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional didasari oleh pengakuan Unesco yang menetapkan batik sebagai warisan budaya takbenda kemanusiaan pada tahun 2009.

Untuk itu, setiap tanggal 2 Oktober,  merupakan momen istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan warisan budaya batik.

Seluruh lapisan masyarakat dianjurkan untuk mengenakan batik sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya bangsa.

Lamongan diantaranya memiliki kekayaan batik dan potensinya semakin digandrungi oleh banyak kalangan baik anak muda maupun orang tua. Termasuk bawah, menengah dan kalangan atas.

Kepala Disperindag Lamongan, Anang Taufik mencatat, selama kurun waktu tahun 2024/ transaksi penjualan batik khas lamongan mendekati angka  Rp 20 miliar rupiah.

Tingginya penjualan tentu tak lepas dari potensi para pembatik yang membuat inovasi serta motif baru. 

"Kita punya sentra pembatik tersebar di tiga wilayah yang ada di kabupaten Lamongan," kata Anang, Rabu (2/10/2024).

Selain itu, kata Anang,  peran pemerintah baik pemerintah daerah maupun Kementerian Ekonomi Kreatif turut membantu para pembatik dalam hal bantuan dan fasilitas,  agar batik khas lamongan terus melakukan inovasinya dan semakin dikenal di kancah nasional.

Sementara itu, masyarakat terlihat begitu antusias dan bangga dalam menyambut hari batik nasional. Sesuai dengan himbauan, pada hari ini banyak masyarakat akan menggunakan batik sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya bangsa.

Diharapkan dengan peringatan Hari Batik Nasional ini, masyarakat Lamongan khususnya semakin bangga dan mecintai batik. 

"Agar batik khas lamongan bisa semakin dikenal secara luas," ungkap Anang.

2. Arema FC siap untuk kembali main di Stadion Kanjuruhan

Manajemen Arema FC menyampaikan, timnya telah bersiap untuk kembali bermain di Stadion Kanjuruhan Malang.

Rencananya, pada akhir 2024 ini atau awal tahun 2025 nanti, Singo Edan sudah bisa memakai stadion yang kini masih dalam proses renovasi itu.

Sebagai klub yang turut terdampak langsung dengan Tragedi Kanjuruhan, Arema FC berkomitmen untuk terus berbenah dan belajar dari peristiwa pahit tersebut. 

Mereka menyadari, seluruh komponen sepak bola, termasuk klub, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan keselamatan penonton. 

Dengan kembali ber-homebase di Stadion Kanjuruhan, Arema FC siap untuk bersinergi dengan pihak lain dalam menerapkan standar keamanan yang lebih baik.

“Kami mengajak semua pihak, termasuk keluarga korban, Aremania, pemerintah, federasi, dan operator liga, untuk bersatu dan berkomitmen dalam menciptakan lingkungan sepak bola yang aman dan nyaman," kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, Rabu (2/10/2024).

"Kolaborasi yang erat adalah kunci untuk mencegah terulangnya tragedi serupa,” tambahnya.

Kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan, lanjut Yusrinal Fitriandi, akan menjadi tonggak sejarah baru.

Arema FC akan memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia telah berubah menjadi lebih baik. 

Saat ini, Dendi Santoso dan kawan-kawan masih menggunakan Stadion Soepriadi Blitar sebagai homebase sementara.

Sudah ada dua pertandingan yang telah mereka jalani pada kompetisi Liga 1 2024/2025.

Masih kurang empat hingga lima pertandingan lagi bagi Singo Edan untuk menggunakan stadion yang menjadi kebanggaan warga Blitar itu.

Kini rumput Stadion Soepriadi Blitar sedang dalam proses perbaikan.

Perbaikan ini dilakukan setelah pihak LIB memberikan teguran terkait kondisi lapangan Stadion Soepriadi yang dinilai kurang memenuhi standar kompetisi.

Biaya perbaikan rumput Stadion Soepriadi Blitar akan ditanggung sepenuhnya oleh Arema FC.

Proses perbaikan pun telah dilakukan sejak akhir Agustus 2024 kemarin.

Diprediksi, Arema FC sudah bisa menggunakan Stadion Soepriadi Blitar saat bertemu Malut United pada 19 Oktober 2024 mendatang.

"Dengan adanya perbaikan ini, kualitas pertandingan kandang Arema FC dapat semakin meningkat dan memberikan kenyamanan bagi para pemain maupun penonton," tandasnya.

3. Jalanan Bondowoso bak suasana di Jepang

Masyarakat di Bondowoso sepekan ini banyak berburu video cantik di Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Dabasah, Kecamatan Bondowoso.

Pasalnya, pemandangan di jalanan yang kerap disebut Jalan Bungur itu tengah menjadi buah bibir.

Karena, disebut-sebut mirip jalanan di Jepang ketika bunga Sakura bermekaran.

Sepanjang jalan ini banyak ditemui Pohon Tabebuya yang warnanya merah muda dan putih. Suasananya mirip dengan suasana perkotaan di Jepang.

Imam Cahyono, warga Desa Sumber Suko, Kecamatan Curahdami, datang khusus ke jalan Bungur untuk mengambil gambar. Itu dilakukannya setelah melihat video dan foto-foto ramai diperbincangkan di media sosial.

"Bagus ini mbak, seperti di Jepang. Bunga Sakura itu," ujarnya

Kabid Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Bondowoso Syahrial Fari, mengatakan, pihaknya telah menanam pohon Tabebuya itu sejak 2021 lalu.

Total ada 100 bibit yang ditanam di beberapa titik.

Di antaranya yakni di Jalan Mayjen Sutoyo yang kini viral itu. Kemudian, di Alun-alun Ki Bagus Asra, di Taman Magenda, dan Jalan Sucipto/Jalan Mawar.

Namun memang ada di beberapa titik jalan lainnya pohon Tabebuyanya tidak tumbuh. Karena dicabuti oleh oknum masyarakat dan ada yang memang secara alami tidak tumbuh.

"Bibit itu kita beli dari Batu, harganya Rp 300 ribu per bibit," jelasnya dikonfirmasi Rabu (2/10/2024).

Ia menjelaskan, sebenarnya setiap tahun bunga dari Pohon Tabebuya ini berbunga. Namun, di musim ini mungkin marena kemaraunya lebih panjang. Sehingga bunganya bermekaran bersamaan dan tak gugur karena hujan saat ini hanya beberapa hari saja.

"Dalam setahun ini ke dua kalinya berbunga. Cuma sekarang paling bagus, karena faktor kemarau panjang," tuturnya

Tak ada perawatan khusus untuk pemeliharaan pohon Tabebuya ini. Hanya saja, kata Syahrial, DLH secara rutin menyiram pohon ayoman di sepajang jalan kecamatan kota sebanyak 3 kali dalam sepekan.

Disinggung tentang pohon-pohon ayoman yang telah ditanam di kanan kiri bahu jalan dan ruang terbuka hijau (RTH). DLH Bondowoso menyebut ada 4 ribuan pohon. Di antaranya yakni Pohon Tabebuya, Pohon Angsana, dan Tanjung.

Ia pun meminta masyarakat untuk ikut menjaga pohon-pohon yang telah ditanam ini. Karena, untuk membuat lingkungan yang bagus, asri, dan indah bukan hanya tugas pemerintah. Namun, ada peran serta masyarakat.

"Sama-sama menjagalah apa yang menjadi aset kita bersama," pungkasnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.