TRIBUNSUMSEL.COM - Hari Rabu, tanggal 9 Oktober 2024 memperingati hari apa? artikel kali ini akan menyajikan beberapa peringatan yang terjadi di tanggal 9 Oktober setiap tahunnya.
Pada tanggal 9 Oktober terdapat satu peringatan yang di rayakan oleh masyarakat dunia, yakni Peringatan Hari Pos Sedunia atau World Post Day.
Sebagaimana kita ketahui bahwasanya Pos memiliki peranan penting dalam jasa pengantaran barang, mulai dari parsel dan surat, layanan keuangan, sosial dan kesehatan layanan atau bantuan kemanusiaan.
Maka dari itu, merayakan peringatan Hari Pos Sedunia bisa menjadi ungkapan apresiasi atas kesedian jasa yang telah mereka berikan.
Selain Hari Pos Sedunia, masih ada peringatan lainnya yang terjadi pada tanggal 9 Oktober 2024 besok. Lantas apa saja peringatan tersebut? Ini daftar selengkapnya.
================
Setiap tanggal 9 Oktober dikenal dengan Hari Pos Sedunia. Asal usul pos diyakini sudah ada sejak zaman Mesir Kuno sekitar tahun 2500 SM. Sementara itu layanan pos resmi tertua ditemukan pada tahun 550 SM di Iran.
Setiap tahun, 192 negara anggota UPU merayakan Hari Pos Sedunia ini. UPU merupakan Universal Postal Union (UPU) yang merupakan forum utama kerja sama antar operator pos negara. Merujuk pada UPU, tema Hari Pos Sedunia tahun 2024 adalah "150 tahun memungkinkan komunikasi dan memberdayakan masyarakat lintas negara".
Tujuan adanya hari pos ini untuk memperingati pentingnya surat universal dan kontribusi UPU terhadap masyarakat dan perekonomian global. Umumnya dirayakan dengan mengadakan pameran prangko khusus hingga mengeluarkan perangko dan produk pos baru.
Tanggal 9 Oktober pada 1740 silam terjadi tragedi berdarah dimulai di daerah Jakarta yang kala itu masih bernama Batavia.
Saat itu Indonesia masih dijajah oleh Belanda dimana VOC sebagai perusahaan dagang Belanda yang menguasai Indonesia. Peristiwa dimulai ketika terjadinya krisis ekonomi dan politik yang menimpa koloni VOC di Batavia pada akhir abad ke-17.
Untuk menguatkan ekonomi mereka, VOC mendatangkan imigran Tionghoa untuk urusan perdagangan. Namun begitu, VOC menerapkan pajak 15 ringgit untuk setiap orang Tionghoa yang datang ke Indonesia.
Pada tahun 1738, kas keuangan VOC mulai menurun karena harga rempah di pasaran jatuh. Oleh karena itu, Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier mengeluarkan kebijakan di mana para imigran Tionghoa diwajibkan memiliki permissie brief, yang dapat ditebus dengan biaya dua ringgit. Kebijakan ini mulai memberatkan etnis Tionghoa kala itu.
Terjadinya pertentangan hingga membuat VOC mulai merazia etnis Tionghoa secara besar-besaran. Pada Februari 1740, sekitar 100 orang Tionghoa di Tanjung Priok dan Bekasi ditahan oleh VOC. Bahkan beberapa dari mereka diasingkan ke Sri Lanka.
kibat tindakan VOC, penduduk Tionghoa mulai berani melawan. Dipimpin oleh Kapitan Sepanjang alias Tay Wan Soey, orang Tionghoa melakukan perlawanannya. Hingga kemudian pada 9 Oktober 1740 terjadi peperangan etnis Tionghoa dibantu oleh pribumi melawan VOC.
Puncak pembantaian terjadi pada 10 Oktober 1740, saat Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier memerintahkan semua etnis Tionghoa yang tersisa untuk diseret dari rumah-rumah atau bahkan rumah sakit, untuk dibantai di lapangan depan Museum Fatahillah.
Agenda Asing Serangkaian peristiwa diperkirakan memakan banyak korban sekurangnya 7.000 sampai 10.000 orang. Peristiwa itu kemudian dinamakan Peristiwa Geger Pecinan.
Hari Hangeul atau Hari Abjad Korea, adalah hari istimewa bangsa Korea yang memperingati penetapan penggunaan abjad asli bahasa Korea yaitu hangul (한글) oleh Raja Sejong.
Hari hangeul diperingati pada 9 Oktober di Korea Selatan dan 15 Januari di Korea Utara. Di Korea Utara, perayaan ini disebut Hari Josŏn-gŭl.
Hari Penasaran atau Curious Events Day jatuh pada tanggal 9 Oktober. Hari ini dianggap menjadi waktu yang tepat untuk bertanya-tanya tentang semua yang kira ragukan.
Seperti siapa yang menemukan cara mengikat tali sepatu? Bagaimana penampakan Bigfoot terbaru di Amerika Utara? Jadilah ingin tahu. Bersikaplah gigih dan berusaha untuk mencari tahunya. Bukan hanya sekedar kepo biasa, tapi hal ini juga menumbuhkan rasa penasaran dan menambah banyak pengetahuan.
**
Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.
