Bahayanya Sama Seperti Rokok, WHO Ungkap Kecanduan Gadget Bisa Memicu Gangguan Kesehatan Mental
Ratnaningtyas Winahyu October 08, 2024 08:34 PM

GridHEALTH.id – Gadget memang telah menjadi salah satu hal yang penting di kehidupan modern saat ini.

Namun, di balik berbagai manfaatnya, penggunaan gadget yang berlebihan juga bisa membawa dampak yang negatif.

Hal ini pun diungkap oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini.

Mengutip dari Tribunnews, Direktur Divisi Kebijakan dan Sistem Kesehatan Negara sekaligus pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Natasha Azzopardi-Muscat mendesak para pemimpin di dunia untuk membatasi penggunaan perangkat komunikasigadget.

Tak hanyagadget, seruan itu juga berlaku untuk perangkat elektronik portabel lainnya.

Perintah tersebut dilontarkan setelah sebuah studiWHOmenunjukkan bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan bisa memicu dampak negatif.

Bahkan, dalam seruannya, Natasya menyebut ketergantungan pada perangkat komunikasi ini sama bahayanya dengan kecanduan nikotin dalam rokok.

Apabila perangkat elektronik digunakan secara berlebihan, terutama di kalangan remaja, hal tersebut dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada pendidikan, produktivitas hingga berpotensi memicu gangguan pada kesehatan mental.

Tak sampai di situ, bahaya kecanduan media sosial juga telah meningkatkan kasus kekerasan hingga pelecehan.

Hal ini bahkan telah menyebabkan sejumlah anak muda membahayakan diri sendiri sampai bunuh diri.

Menurut hasil survei studiWHOyang melibatkan 280.000 orang berusia 11 hingga 15 tahun, menunjukkan satu dari 10 orang mengalami ketergantungan media sosial.

Hal senada juga diungkap oleh peneliti King's College London.

Dalam studinya di bulan Agustus, King's College London mencatat setidaknya ada 33 persen remaja yang menderita gangguan Problematic Smartphone Use (PSU), ditandai dengan munculnya kecemasan hingga depresi akut.

Alasan tersebut yang membuatWHOkhawatir hingga mendesak para pemimpin negara termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk mengambil tindakan dan indikator spesifik guna mengurangi kecanduan dan waktu penjajalan ponsel yang berlebihan di era digital.

Diantaranya dengan cara memperketat regulasi, termasuk pembatasan usia dan pembentukan “zona terlarang” untuk penggunaan perangkat digital agar bisa menurunkan angka ketergantungan gadgetpada generasi muda.

"Mungkin kita perlu memikirkan waktu yang tepat untuk menggunakan perangkat digital. Mungkin kita juga perlu memikirkan tempat-tempat tertentu di mana perangkat digital tak boleh digunakan," ungkap Natasha, dalam sebuah wawancara, yang dikutip Yahoo Finance.

Merespon desakan yang disuarakanWHO, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan dan indikator spesifik untuk mengurangi kecanduan dan waktu penjajalan ponsel yang berlebihan di era digital.

Sementara, beberapa negara maju lainnya mengungkap bahwa mereka telah mengambil langkah untuk mengurangi penjajalan smartphone (screen time) pada anak kecil.

Misalnya saja di Belanda, Hungaria, Prancis, Mesir, dan Inggris, yang telah melarang smartphone di dalam kelas.

Cara membatasi penggunaan gadget pada anak

Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan dalam membatasi penggunaan gadget pada anak.

1. Buat jadwal penggunaan gadget

Menetapkan jadwal khusus untuk penggunaan gadget adalah langkah penting.

Misalnya, batasi penggunaan gadget hanya selama satu hingga dua jam per hari, terutama di luar jam belajar atau kegiatan keluarga.

Pastikan anak tahu kapan waktunya berhenti menggunakan gadget, sehingga mereka belajar mengatur waktu dengan baik.

2. Ciptakan zona bebas gadget

Tentukan area tertentu di rumah yang bebas dari gadget, seperti ruang makan atau kamar tidur.

Hal ini akan mendorong anak untuk lebih fokus pada interaksi sosial dan aktivitas di dunia nyata.

Zona bebas gadget juga membantu anak memiliki kualitas tidur yang lebih baik tanpa gangguan layar sebelum tidur.

3. Tawarkan aktivitas alternatif

Alihkan perhatian anak dari gadget dengan menawarkan aktivitas menarik lainnya, seperti bermain di luar ruangan, membaca buku, atau mengembangkan hobi baru.

Kegiatan ini tidak hanya membuat anak aktif secara fisik, tetapi juga mendorong perkembangan keterampilan sosial dan kreativitas mereka.

4. Jadilah contoh yang baik

Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk juga membatasi penggunaan gadget di depan anak-anak.

Dengan menunjukkan penggunaan gadget yang bijak, anak akan lebih mudah mengikuti aturan yang diterapkan.

Dengan cara-cara ini, orang tua dapat membatasi penggunaan gadget pada anak tanpa menghilangkan manfaat teknologi.

Pembatasan yang tepat akan menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata anak-anak.

Nah, itu dia cara membatasi penggunaan gadget pada anak.

Semoga bermanfaat!

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.