Jadi Saksi Harvey Moeis, Sandra Dewi Tantang Hakim Tanyakan Asal-muasal 141 Perhiasannya yang Disita Kejagung
GH News October 10, 2024 03:08 PM
JAKARTA - Sandra Dewi memaparkan kesaksiannya dalam sidang dugaan kasus korupsi terkait tata niaga komoditas timah yang menjerat suaminya, Harvey Moeis, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

Dengan lantang, artis 44 tahun itu menyampaikan sederet bantahan soal barang berharga yang disita Kejaksaan Agung RI.

Pertama, Sandra membantah soal dua mobil mewah yakni Rolls Royce dan Mini Cooper, yang semula diisukan pemberian Harvey dari hasil korupsi timah. Dia menegaskan kalau mobil itu dibeli dari hasil kerja keras sang suami untuk ia dan keluarganya.



"Itu diberikan suami saya untuk keluarga, bukan untuk saya aja yang mulia," jawab Sandra Dewi dalam persidangan.

Sandra Dewi juga membantah soal isu pembelian 88 unit tas bermerek. Dia mengaku mendapat semua tas tersebut dari hasil kerja samanya dengan 3 merek ternama selaku brand ambassador (BA).

"Keberatan yang mulia tas-tas itu disita, karena tas semuanya bukan dari suami saya, makanya mereka (pemilik brand) protes kenapa dituduh dari suami saya padahal saya diberikan," tegasnya.

Hakim sejatinya merasa cukup dengan keterangan Sandra Dewi selaku saksi persidangan. Merasa belum puas, Sandra akhirnya meminta hakim menanyakan asal-muasal 141 perhiasan yang turut menjadi barang sitaan.

"Emas-emas belum ditanyakan yang mulia? Emas milik saya, perhiasan," tutur Sandra Dewi.

"Oke coba Anda jelaskan dari mana itu emasnya?" lanjut hakim.





"Yang disita ada 141 perhiasan, saya mau menjelaskan karena klien saya semuanya protes yang mulia selama 6 tahun. Jadi dari 2018 sampai sekarang, kami memproduksi 5 sampai 24 tipe setiap satu atau dua minggu. Jadi brand-brand emas ini memberikan perhiasan ini untuk saya promosikan dan dipakai. Saya bisa membuat perhiasan dalam bentuk apa saja dan warna apa saja yang saya inginkan," beber Sandra Dewi.

Lebih lanjut Sandra juga mengaku memiliki sebuah emas batangan yang juga ikut disita. Lagi-lagi, ia membantah perhiasan itu diberikan oleh sang suami.

"Ada 1 (emas batangan) yang diberikan orang tua saya yang mulia. Ini adalah tradisi kami warga Tionghoa. Jadi kalau ada anak yang lahir diberikan itu sebagai hadiah, ini yang disita oleh Kejaksaan," bebernya lagi.

"Pokoknya nggak ada yang diberikan dari suami saya. Ada, cincin tunangan dan cincin kawin, mau disita tapi saya nggak kasih," tutupnya.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.