Topan Milton Hantam Florida Tewaskan 10 Orang
GH News October 11, 2024 05:04 AM

Setidaknya 10 orang tewas setelah topan Milton menghantam Florida, Amerika Serikat (AS). Cuaca yang dahsyat itu menyebabkan tornado berputar di seluruh negara bagian dan membanjiri sebagian besar wilayah Teluk Tampa.

Seperti dilansir AFP, Jumat (11/10/202), topan Milton melanda negara bagian itu dari barat ke timur sebelum menghantam Atlantik, menyebabkan jalan-jalan tertutup oleh pohon-pohon tumbang dan kabel listrik yang dilaluinya. Sekitar tiga juta orang tidak memiliki listrik.

Namun, sejauh ini, tampaknya tornado, bukan banjir, yang bertanggung jawab atas kematian akibat badai itu. Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan kepada wartawan setidaknya 10 orang tewas, dengan "pemahaman kami bahwa kematian itu disebabkan oleh tornado."

Namun, negara bagian AS di tenggara itu mampu menghindari tingkat kehancuran dahsyat yang dikhawatirkan para pejabat. "Badai itu signifikan, tetapi untungnya ini bukan skenario terburuk," kata Gubernur Florida Ron DeSantis dalam konferensi pers.

Milton menerjang daratan di Pantai Teluk Florida sebagai badai kategori 3 yang besar, dengan angin kencang yang berkelanjutan menghantam daratan yang masih terguncang akibat topan Helene, yang melanda hanya dua minggu lalu.

Badan Cuaca Nasional mengeluarkan 126 peringatan tornado di seluruh negara bagian pada Rabu (9/10), "yang terbanyak yang pernah dikeluarkan untuk satu hari kalender bagi negara bagian tersebut dalam catatan sejak tahun 1986," tulis pakar badai Michael Lowry.

Hingga Kamis (10/10) sore, operasi penyelamatan terus berlanjut saat para pekerja mengevakuasi penduduk yang terdampar oleh banjir di kota Clearwater, dekat Tampa.

"Kami tidak tahu apakah kami bisa kembali," Justino Torres, 58, mengatakan kepada AFP tak lama setelah kru penyelamat mengevakuasinya dari sebuah gedung.

"Saya akan menyerahkannya kepada Tuhan."

Di dekat Teluk Sarasota, Kristin Joyce, seorang desainer interior berusia 72 tahun yang juga tidak ikut mengungsi, mengambil foto cabang-cabang pohon yang patah karena angin.

"Tidak diragukan lagi, ini perlu menjadi peringatan serius bagi semua orang terkait perubahan iklim," katanya kepada AFP, saat meninjau kerusakannya.

Para ilmuwan mengatakan curah hujan ekstrem dan badai yang merusak terjadi dengan tingkat keparahan dan frekuensi yang lebih tinggi seiring meningkatnya suhu akibat perubahan iklim. Saat permukaan laut yang lebih hangat melepaskan lebih banyak uap air, mereka menyediakan lebih banyak energi untuk badai saat terbentuk.

Beberapa mil jauhnya, angin menumbangkan pohon-pohon besar dan merobohkan atap stadion bisbol Tropicana Field milik Tampa Bay Rays di St. Petersburg, dan menyebabkan derek konstruksi jatuh ke gedung di pusat kota di dekatnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.