ARGENTINA - Liam Payne diduga bertengkar dengan seorang wanita misterius tentang uang di lobi hotelnya. Insiden ini terjadi tepat beberapa jam sebelum mantan anggota One Direction itu jatuh dari balkon dan meninggal dunia.

Liam Payne , terlihat terlibat dalam percakapan sangat menegangkan dengan wanita tidak dikenal di Hotel CasaSur di Buenos Aires, Argentina sekitar pukul 14.00 waktu setempat pada Rabu, 16 Oktober 2024. Hal ini diungkap oleh saksi mata bernama Michael Fleishmann kepada Buenos Aires Herald.

"Saya akan memberi Anda USD20 ribu (Rp309 juta) hanya karena saya mampu. Saya punya USD55 juta (Rp851 miliar) dan saya suka membantu orang," kata Payne terus menerus dilansir dari New York Post, Minggu (20/10/2024).

Menurut Fleishman, wanita itu berbicara dalam bahasa Spanyol, yang diterjemahkan untuk Payne oleh manajer hotel. Penyanyi 31 itu tampak sangat kesal, gelisah, sedikit liar, berjalan ke sana kemari dan mondar-mandir serta tampak sangat bersemangat.


Foto/New York Post





"Sepertinya dia merasa sangat tidak nyaman dengannya, dan sedikit khawatir," kata ibu Fleishmann, Toni.

"Saat itu hanya ada anak saya, saya, Liam Payne, wanita itu, dan staf. Manajer berusaha dengan sopan untuk menengahi atau menenangkannya. Ada perasaan cemas di area tersebut," sambungnya.

Keluarga Fleishmann akhirnya berada di dalam lift dengan Payne. Ketika meninggalkan hotel beberapa saat kemudian, mereka melihat wanita yang sedang berdebat dengan sang bintang berada di luar hotel sedang telepon.

Seperti diberitakan sebelumnya, sahabat Zayn Malik ini jatuh dari balkon lantai tiga kamar hotelnya hingga meninggal dunia di tempat.



Beberapa saat sebelum kejadian tersebut, tamu lain diduga mendengar ayah satu anak itu mengungkap bahwa dirinya sedang kacau.

"Dulu saya anggota boy band, makanya saya jadi kacau," ujar Payne.

Sementara itu, polisi yang datang mendapati kamar hotel pemilik nama asli Liam James Payne itu dalam keadaan berantakan. Di mana TV hancur dan perlengkapan narkoba berserakan di mana-mana.

Penyanyi asal Inggris itu yang dulunya berjuang melawan penyalahgunaan narkoba dan alkohol ditemukan meninggal karena berbagai trauma yang mengakibatkan pendarahan internal dan eksternal yang hebat.