Polres Pacitan Gerak Cepat Atasi Dampak Hujan Deras Semalaman
GH News October 20, 2024 04:06 PM

TIMESINDONESIA, PACITANPolres Pacitan bergerak cepat ikut kerja bakti bersama warga, BPBD dan TNI dalam menangani dampak hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pacitan pada Sabtu (19/10/2024) hingga Minggu (20/10/2024) dini hari. 

Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerjunkan anggota untuk membantu warga membersihkan material talud yang ambrol di Kecamatan Kebonagung.

“Hasil dari pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) menunjukkan bahwa situasi di wilayah Polsek jajaran Polres Pacitan pasca hujan deras masih terkendali. Di Kebonagung, talud Balai Desa Wonogondo ambrol pada Sabtu malam, namun warga bersama aparat bergerak cepat untuk membersihkan material yang menutupi jalan desa,” ujar Kapolres Agung Nugroho, Minggu (20/10/2024).

Menurut laporan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kecamatan Kebonagung sejak pukul 18.00 WIB. 

Sekitar pukul 20.00 WIB, talud di belakang Balai Desa Wonogondo tiba-tiba ambrol dengan panjang sekitar 7 meter dan tinggi 2 meter, menutup sebagian badan jalan.

 Warga setempat langsung melakukan kerja bakti pada Minggu pagi untuk membersihkan material tanah, dan akses jalan sudah bisa dilewati.

“Kerugian materiil akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp30 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa,” tambahnya.

Polres-Pacitan-b.jpg

Selain di Kebonagung, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di Dusun Tenggar, Desa Kluwih, Kecamatan Tulakan, pada Minggu dini hari (20/10/2024).

“Tanah longsor terjadi di Jalan Nasional yang melewati Dusun Tenggar. Berdasarkan data BMKG, intensitas hujan sedang hingga lebat menjadi pemicu utama kejadian ini. Material berupa talud mengalami longsor dan masih berpotensi longsor susulan jika hujan kembali turun,” jelas Kepala BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, dihubungi secara terpisah. 

Selain itu, BPBD Pacitan juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Kluwih dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur untuk menangani dampak longsor dan memastikan tidak ada korban jiwa serta kerugian besar yang ditimbulkan.

“Upaya darurat yang sudah kami lakukan antara lain berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lanjutan. Hingga saat ini, kondisi sudah dalam pemantauan ketat guna menghindari longsor susulan,” tambahnya.

Dengan potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi, Erwin mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," pintanya. 

 Informasi cuaca dari BMKG akan terus diperbarui untuk memantau perkembangan kondisi alam di Kabupaten Pacitan. (*) 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.