SOSOK Amir Hamzah, Santripreneur di Balik Kesuksesan Platform Master Bagasi, Terapkan Santri Values
Kemal Setia Permana October 21, 2024 03:31 PM

TRIBUNJABAR.ID -  Peran dan komitmen santri bagi Bangsa Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi.

Selalu ada peran dan kontribusi santri bagi Ibu Pertiwi di berbagai bidang, termasuk bidang teknologi digital.

Salah satu kontribusi santri di bidang digital teknologi adalah Master Bagasi.

Ternyata ada peran seorang santri di balik eksistensi Master Bagasi yang berhasil membawa ribuan produk pilihan dari ratusan brand asli Indonesia bersaing di pasar mancanegara.

Namanya Amir Hamzah yang merupakan alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor tahun 2006.

Amir Hamzah pun mengungkap pengalaman jatuh bangun saat mendirikan usaha sebelumnya.

Namun Hamzah membulatkan tekad menjadi seorang pengusaha santri atau santripreneur dengan membangun ekosistem digital diaspora Indonesia melalui Master Bagasi.

“Indonesia ini kaya akan budaya dan cita rasa produk UMKM yang khas. Sayangnya, suara produk-produk khas Indonesia masih sedikit gemanya di belahan dunia. Karena itu, melalui Master Bagasi kami bertekad mensyiarkan cita rasa dan budaya khas Indonesia di mata dunia,” tutur Amir Hamzah, Senin (21/10/2024).

Amir Hamzah yang kini memiliki 40 karyawan berkomitmen untuk total dalam berbisnis sebagai seorang santripreuner.

Hal itu telah dibuktikan sejak Master Bagasi berdiri 2021 hingga saat ini di mana Master Bagasi telah berhasil mengenalkan produk-produk khas Indonesia di 100 negara di dunia.

Bahkan aplikasinya yang baru diluncurkan di Play Store dan App Store beberapa bulan yang lalu telah diunduh lebih dari 20 ribu kali.

Keberhasilan itu diakui Hamzah berkat dukungan diaspora Indonesia khususnya jaringan santri (santri connection) yang berada di berbagai negara di belahan dunia.

Hamzah meneybut dalam mengelola Master Bagasi ia menerapkan Santri Values atau pesan dan nasihat serta ilmu saat belajar di Pondok Pesantren saat itu.

Salah satunya prinsip ta’awanu ‘alal birri atau berlomba dalam memberikan kebaikan dan manfaat bagi masyarakat. 

“Makanya saat menyelami banyak usaha sebelumnya dan melakukan riset tentang perusahaan rintisan teknologi yang berkembang di Indonesia. Maka ada beberapa hal yang belum disentuh maksimal,  yaitu menghadirkan platform digital yang menghubungkan diaspora Indonesia dengan UMKM yang lebih mudah, murah dan dekat,“ tutur Hamzah yang aktif di kegiatan pramuka saat nyantri di Gontor. 

Hasilnya pun membanggakan, inovasi dan ide Hamzah melalui Master Bagasi berhasil menjadi ekosistem digital diaspora Indonesia, yang relevan dan adaptif dengan perkembangan zaman. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.