Telaga Bidadari Batam Kembali Makan Korban Jiwa, Sempat Ditutup Ditpam BP Batam
Dewi Haryati October 21, 2024 06:30 PM

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Airnya yang jernih, dengan suasana yang tenang, ditambah lagi dikelilingi pohon-pohon hijau yang rimbun, menjadi pesona tersendiri bagi Telaga Bidadari Batam.

Tempat yang satu ini jadi surga tersembunyi di Batam, yang berada di kawasan Simpang Dam, Muka Kuning.

Bagaimana tidak, lokasinya berada di dalam hutan lindung. Meski butuh perjuangan ekstra untuk bisa sampai ke lokasi ini, semua lelah itu seperti terbayar setelah melihat keindahan alamnya.

Sekadar informasi saja, air di lokasi Telaga Bidadari akan penuh jika beberapa jam atau sehari sebelumnya turun hujan deras.

Namun di balik pesonanya itu, Telaga Bidadari Batam juga beberapa kali memakan korban jiwa.

Dalam catatan Tribunbatam.id, setidaknya sudah ada tiga kali kejadian orang tenggelam di sana dalam kurun waktu 2015-2024.

Jumlah korban jiwa empat orang, tiga di antaranya berstatus pelajar.

Peristiwa pertama terjadi pada 16 Juni 2015

Dua siswa SMAN 8 Batam saat itu, Ridwan (16) dan Eka Ramadhani (15) tewas tenggelam di Telaga Bidadari Batam, 16 Juni 2015.

Pada saat kejadian, keduanya tengah asyik berenang di sana. 

Sebenarnya mereka datang ke sana berempat dengan teman yang lain. Mereka penasaran dengan Telaga Bidadari. 

Namun yang berenang saat itu cuma dua orang.  

Tiba-tiba salah satu dari mereka tenggelam. Teman yang lain mau menolong namun berujung ikut tenggelam.

Peristiwa kedua terjadi pada 11 Agustus 2021

Adalah Nanang Dwi Chawono (23). Korban meninggal dunia usai tenggelam saat berenang di Telaga Bidadari, Rabu (11/8/2021) petang.

Korban datang ke lokasi bersama beberapa temannya. Mereka masuk Telaga Bidadari lewat Hutan Tembesi, dengan maksud mencari tanaman untuk akuarium.

Seorang teman mengajak korban berenang ke tengah telaga saat itu, dan berhenti di batu besar.

Nahas, korban tenggelam saat berenang menuju pinggir telaga. Tubuhnya lama tak muncul ke permukaan.

Peristiwa ketiga dan terbaru, terjadi Minggu (20/10/2024)

Siswa SMKN 1 Batam, Muhammad Zacky tewas tenggelam saat berenang di Telaga Bidadari Batam, sekira pukul 13.00 WIB, Minggu (20/10/2024).

Kejadian ini sempat viral di media sosial Batam.

Dalam video viral di medsos, terlihat sejumlah orang mengevakuasi jenazah pelajar kelas XII itu.

Belakangan diketahui, korban tak bisa berenang.

Kapolsek Sei Beduk, AKP Benny Syahrizal, SH, MH melalui Kanit Reskrim Polsek Sei Beduk, Ipda Alex menjelaskan kronologi siswa di Batam yang tewas saat berenang di Telaga Bidadari itu.

Berdasarkan hasil keterangan sementara, korbam bersama sejumlah rekan-rekannya tiba di lokasi itu sekira pukul 10.00 WIB.

Tidak lama setelah menentukan lokasi, mereka menyiapkan makan siang sekira pukul 12.00 WIB.

Menurut saksi kepada polisi, Muhammad Zacky awalnya turun ke Telaga Bidadari itu seorang diri. 

Sementara teman-temannya masih ada yang makan dan beristirahat.

Ditpam BP Batam menutup akses masuk serta melarang warga untuk memasuki Telaga Bidadari di daerah tangkapan air Waduk Muka Kuning, Batam.
Ditpam BP Batam menutup akses masuk serta melarang warga untuk memasuki Telaga Bidadari di daerah tangkapan air Waduk Muka Kuning, Batam. (ISTIMEWA)


Alex menjelaskan awalnya teman temannya melihat korban berjalan di Telaga Bidadari. 

Ketinggian air saat itu dilaporkan masih sedada orang dewasa.

"Namun setelah 15 menit, rekan-rekan sudah tidak lagi melihat korban," ujarnya, Senin (21/10/2024).

Sejumlah rekan korban langsung terjun ke Telaga Bidadari untuk mencari korban.

Korban ditemukan di dasar Telaga Bidadari dengan kedalaman lebih kurang 2 meter.

"Dari pengakuan saksi yang lain, setelah terjun dan melihat korban sudah di dasar Telaga, saksi naik ke atas dan meminta bantuan ke temannya yang lain. Korban kemudian diangkat ke darat. Teman-teman korban masih sempat memberikan pertolongan dengan menekan dada korban," bebernya

Namun saat itu korban sudah tidak berdaya. 

Melihat korban sudah tidak berdaya, sejumlah teman Zacky memberitahukan kepada orang tuanya.

"Teman-teman korban membawa korban pulang dengan menggunakan kayu sebagai tandu. Orang tua korban juga langsung datang ke lokasi," kata Alex.

Alex menjelaskan jika anggota Unit Reskrim Polsek Sei Beduk sudah mendatangi rumah korban di Kecamatan Batuaji.

Orang tua korban menerima kejadian ini dan mengikhlaskan kepergian anaknya.

Mereka juga sudah membuat surat pernyataan tidak mau jenazah anaknya menjalani visum.

"Jadi jenazah langsung dibawa ke rumah duka, dan sudah dimakamkan," kata Alex.

Dari keterangan orang tua Muhammad Zacky terungkap, anak mereka tidak bisa berenang.

Telaga Bidadari Bukan Obyek Wisata

Wali Kota Batam saat itu, Ahmad Dahlan, menyesalkan peristiwa tenggelamnya dua siswa SMAN 8 Batam di Telaga Bidadari Batam, pada 16 Juni 2015.

Dahlan mengatakan, Telaga Bidadari tidak pernah diperuntukkan sebagai tempat wisata. 

Sebab kawasan itu masih masuk area resapan air dan dekat Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dam Muka Kuning.

Dahlan mengimbau masyarakat Batam tidak mengunjungi tempat itu.

Ditpam BP Batam Tutup Akses Masuk ke Telaga Bidadari

Menyusul peristiwa warga meninggal dunia di Telaga Bidadari pada 11 Agustus 2021 lalu, BP Batam pun mengambil sikap.

BP Batam sempat menutup akses masuk serta melarang warga memasuki Telaga Bidadari.

Kepala Subdit Pengamanan Aset dan Objek Vital Ditpam BP Batam saat itu, Kurniawan, mengatakan, kawasan Telaga Bidadari merupakan daerah resapan air yang tidak boleh terganggu karena akan berpengaruh kepada kualitas dan debit air yang ada.

“Telaga Bidadari, Kawasan Simpang Dam, Muka Kuning bukan objek wisata yang terbuka untuk umum. Pasalnya, lokasi tersebut masuk ke dalam area tangkapan air hujan (catchment area),” kata Kurniawan. (tribunbatam.id)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.