Dampak Memakan Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan Para Remaja
Aisyah Aulia Ramadhani October 21, 2024 07:40 PM
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk mememnuhi kebutuhan primernya. Seiring berjalannya waktu, semakin beragam makanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mulai dari makanan yang bergizi cukup, makanan yang memiliki kadar gula, garam, dan lemak atau kalori yang tinggi, namun nilai nutrisi, serat, vitamin, dan mineralnya sangat rendah salah satunya addalah junk food. Junk food merupakan makanan yang dikonsumsi namun tidak memberikan manfaat bagi kesehatan bahkan dapat merugikan kesehatan. Makanan tersebut merupakan salah satu makanan yang disukai oleh masyarakat khususnya remaja karena memiliki cita rasa yang lezat, praktis, dan menarik. Sehingga, tidak jarang banyak remaja yang mengonsumsi makanan junk food.
Penyebab bahaya dari makanan siap saji bagi tubuh yaitu sebagai berikut.
- Gangguan Pencernaan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi garam seperti makanan siap saji, akan membuat tubuh Anda menyerap lebih banyak air. Hal itu membuat perut Anda kembung dan membengkak.
- Gangguan Pernapasan
Anak-anak yang mengkonsumsi makanan cepat saji setidaknya tiga kali seminggu akan meningkatkan risiko terkena asma dan rinitis. Untuk orang dewasa, makanan cepat saji bisa membuatnya mengalami obesitas. Dan dampak dari obesitas tersebut adalah napas pendek, mengi, dan sleep apnea.
- Pemicu Munculnya Jerawat
Munculnya jerawat dapat disebabkan juga oleh makanan tinggi karbohidrat. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi mampu meningkatkan kadar gula darah yang bisa menjadi pemicu jerawat tersebut.
- Meningkatkan Kadar Insulin
Makanan siap saji yang tinggi akan kalori dan karbohidrat tersebut mampu menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh Anda. Dan hal itu dapat mengubah kadar insulin normal.
- Merusak Gigi
Ketika Anda mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula, bakteri yang berada di mulut Anda menghasilkan asam. Asam ini dapat menghancurkan enamel (email) gigi yang bisa mengakibatkan gigi berlubang. Enamel yang telah hilang tidak bisa diganti, dan kesehatan mulut yang buruk bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya (Kemenkes, 2024).
Remaja membutuhkan lebih banyak protein, vitamin dan mineral untuk dikonsumsi dibandingkan dengan masa anak-anak. Kebutuhan gizi pada remaja perlu diperhatikan karena mereka sedang dalam masa pubertas. Nutrisi pada remaja meningkat karena terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan. Gaya hidup dan kebiasaan makan yang berubah, dapat mempengaruhi asupan gizi remaja. Di usia remaja ini, mereka disibukkan oleh banyaknya aktivitas. Oleh karena itu, kebutuhan kalori, protein, dan mikronutien pada usia remaja perlu diperhatikan (Kemenkes, 2023).
Aisyah Aulia R., Mahasiswa Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.